Analisis Teknikal

Saham & Emas Menguat Tajam, Rupiah Masa Ketinggalan?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
29 September 2020 08:15
Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI ke 75 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)
Foto: Uang Edisi Khusus Kemerdekaan RI ke 75 (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah tipis 0,03% melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.850/US$. Isu resesi Indonesia masih membebani pergerakan rupiah di awal pekan ini.

Di hari yang sama, bursa saham Eropa dan AS justru menguat tajam, bahkan emas juga ikut melesat. Hal tersebut mengindikasikan sentimen pelaku pasar yang sudah membaik, dan dapat menopang penguatan rupiah pada perdagangan hari ini, Selasa (29/9/2020).

Bursa saham AS (Wall Street) kembali melesat kemarin, melanjutkan kinerja positif perdagangan Jumat pekan lalu. Ketiga indeks utama di kiblat bursa saham dunia tersebut menguat lebih dari 1,5%. 

Dow Jones ditutup naik 1,51%, S&P 1,62%, dan Nasdaq naik 1,87%.

Harga emas dunia juga ikut melesat lebih dari 1%, sebab indeks dolar AS melemah 0,38%, turun dari level terkuat dalam 2 bulan terakhir.

Pergerakan ketiga aset tersebut mengindikasikan sentimen pelaku pasar sedang membaik dan rupiah berpeluang menguat.

Secara teknikal, belum ada perubahan level yang harus diperhatikan mengingat rupiah melemah tipis kemarin. Rupiah yang disimbolkan USD/IDR masih berada di atas US$ 14.730/US$, yang menjadi kunci pergerakan.

Level US$ 14.730/US$ merupakan Fibonnaci Retracement 61,8%. Fibonnaci Retracement tersebut ditarik dari level bawah 24 Januari (Rp 13.565/US$) lalu, hingga ke posisi tertinggi intraday 23 Maret (Rp 16.620/US$).

jkseGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv 

Selama tertahan di atasnya, rupiah cenderung akan melemah untuk jangka panjang. Tetapi kabar baiknya, pergerakan rupiah sepanjang pekan lalu membentuk pola Double Top. Pola ini menjadi sinyal pembalikan arah, artinya rupiah memiliki peluang menguat.

Support terdekat berada di kisaran Rp 14.820/US$, penembusan di bawah level tersebut akan membawa rupiah menguat ke Rp 14.780/US$, sebelum menuju Rp 14.730/US$ yang menjadi support kuat untuk minggu ini.

Kemampuan menembus support tersebut akan membawa rupiah menguat lebih jauh ke Rp 14.590/US$ di pekan ini.

Sementara resisten berada di level 14.870/US$, jika ditembus rupiah berisiko melemah ke Rp 14.930/US$ hingga Rp 14.950/US$.
Rupiah berisiko melemah ke Rp 15.000/US$ di pekan ini jika Rp 14.950/US$ juga ditembus.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bukan Rupiah, Juara Asia Semester I-2020 Adalah Peso Filipina

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular