Internasional

Teka-teki Corona Trump, dari Kluster Gedung Putih ke Pentagon

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
09 October 2020 11:58
Presiden AS Donald Trump saat melambaikan tangan dari dalam mobil. (AP/Anthony Peltier)
Foto: Presiden AS Donald Trump saat melambaikan tangan dari dalam mobil. (AP/Anthony Peltier)

Jakarta, CNBC Indonesia - Berkunjung ke Gedung Putih kini menjadi hal yang menyeramkan. Terutama bagi staf, pejabat senior, dan para jurnalis yang harus berkunjung dan bekerja dari sana.

Wabah virus corona (Covid-19) di lingkaran dalam Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, menurut mereka, terasa seperti 'whodunnit'. Yakni kisah atau permainan tentang pembunuhan di mana identitas pembunuhnya tidak terungkap sampai akhir.

Sebab tidak ada yang tahu siapa, kapan, dan di mana orang-orang penting di Gedung Putih terjangkit virus dengan nama resmi SARS-CoV-2 ini. Pengumuman diagnosis Trump sendiri datang dua hari setelah acara debat dengan calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Pasca positif corona, semua kegiatan Trump dan Melania dalam seminggu terakhir langsung ditracking. Ditemukan keduanya pernah menghadiri acara Rose Garden untuk menominasikan calon Mahkamah Agung AS Amy Coney Barrett, di mana 150 tamu duduk berdekatan tanpa menggunakan masker.



Banyak orang di lingkaran dalam Trump yang dinyatakan positif menghadiri pertemuan di Taman Mawar Gedung Putih pada 26 September tersebut, yang diteliti sebagai kemungkinan "acara super-spreader Covid-19".

Berdasarkan data dari BBC International, selain Trump dan Ibu Negara Melania, tercatat ada belasan orang yang berada di lingkaran dalam Trump terjangkit virus corona. Mulai dariĀ  pembantu presiden Hope Hicks, Ketua Komite Nasional Republik (RNC) Ronna McDaniel, hingga dua senator Republikan, Mike Lee dan Thom Tillis.

Selain itu ada mantan penasehat Kellyanne Conway, manajer kampanye Trump Bill Stepien, penasehat kampanye Trump Chris Christie, asisten personal Nicholas Luna, serta penasehat kepresidenan dan Stephen Miller.

Selanjutnya ada sekretaris pers Gedung Putih Kayleigh McEnany, serta ketiga asisten sekretaris pers, yakni Chad Gilmartin, Karoline Leavitt, dan Jalen Drummond yang juga terjangkit Covid-19.

Namun tidak hanya Gedung Putih yang menjadi kluster penyebaran virus corona. Rupanya beberapa pemimpin militer juga dikarantina setelah pejabat Coats Guard (Penjaga Pantai) Laksamana Charles Ray dinyatakan positif Covid-19. Namun Ray dikatakan mengalami gejala ringan Covid-19.

Sementara para pejabat yang menghadiri pertemuan dengan Ray pekan lalu kini sedang menjalani karantina, sejauh ini tidak ada yang dinyatakan positif atau menunjukkan gejala, kata Pentagon.

Tidak diketahui bagaimana Ray tertular virus tersebut. Laksamana itu menghadiri acara di Gedung Putih sekitar 10 hari yang lalu tetapi tidak jelas apakah dia tertular virus di sana atau di tempat lain, kata para pejabat kepada kantor berita Associated Press (AP News).

Coast Guard mengatakan Ray dinyatakan positif pada Senin dan diisolasi di rumah. Ia menambahkan bahwa setiap personel Penjaga Pantai yang telah melakukan kontak dekat dengannya juga akan melakukan karantina.

Hampir semua anggota Kepala Staf Gabungan, badan yang terdiri dari pejabat militer senior yang menasihati presiden AS, berada di karantina setelah menghadiri pertemuan dengan Ray pekan lalu, menurut laporan CBS News.

Selain ketua Kepala Gabungan, Jenderal Mark Milley, mereka yang berada di karantina dikatakan termasuk Wakil Kepala Staf, Kepala Staf Angkatan Darat, Kepala Operasi Angkatan Laut, Kepala Staf Angkatan Udara, Komandan CyberCom, Kepala Angkatan Luar Angkasa, Kepala Pengawal Nasional, dan wakil komandan Korps Marinir.

Juru bicara Pentagon Jonathan Hoffman mengatakan kepada wartawan bahwa "tidak ada perubahan pada kesiapan operasional atau kemampuan misi Angkatan Bersenjata AS".

"Pimpinan militer senior dapat tetap mampu menjalankan misi sepenuhnya dan menjalankan tugas mereka dari lokasi kerja alternatif," katanya, menambahkan Pentagon sedang melakukan pelacakan kontak terkait pertemuan minggu lalu.

Hingga kini, meski sudah kembali dari RS, Belum ada pengakuan bahwa Trump sudah negatif. Trump hanya dikatakan dalam kondisi sehat tanpa gejala. Bahkan Trump mengaku akan mengadakan kampanye di Florida, Sabtu nanti.

AS masih menduduki posisi pertama dengan 7.833.763 kasus positif, naik 56.652 kasus dalam sehari. Sementara sudah ada 217.738 kasus meninggal, dan 5.025.193 berhasil sembuh per Jumat (9/10/2020), menurut data Worldometers.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Belum Sehat? Ini Penampakan Susah Nafas di Gedung Putih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular