
NATO Diharap Turun Gunung, Lawan China di Laut China Selatan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) diminta 'turun gunung' memantau aktivitas China di Laut China Selatan (LCS). Tindakan China di perairan tersebut dikatakan sangat mengkhawatirkan.
Ini ditegaskan Menteri Pertahanan Kanada Harjit Sajjan. Menurutnya ambisi sebenarnya China harus dipertanyakan.
"Ini adalah beberapa hal yang akan terus kita pantau. Dan, kita memerlukan NATO untuk melakukan ini," katanya sebagaimana ditulis Canadian Press, dikutip Jumat (9/10/2020).
"Ini bukan hanya reaksi terhadap masalah. Hal ini soal memastikan setiap negara di luar melihat kemauan kolektif dari apa yang NATO bawa. Itulah pesan kuat pertahanan dan pencegahan."
Ia juga menuding China melakukan 'diplomasi sandera' sebagai balasan atas penangkapan Kepala Keuangan Huawei, Meng Wanzhou, di Vancouver pada tahun 2018. Jenis diplomasi sandera ini, kata dia, bukanlah apa yang dilakukan oleh negara-negara dengan 'tatanan berbasis aturan yang baik'.
Hubungan China dan Kanada memang mengalami ketegangan dalam beberapa tahun ini. Akibatnya, perjanjian perdagangan bebas keduanya bahkan terancam batal.
Di pernyataan September lalu, Menteri Luar Negeri Kanada François-Philippe Champagne sempat menegaskan ini. Ditulis Reuters ia bahkan menyebut China, saat perjanjian diinisiasi di 2016 dengan yang sekarang di 2020, adalah sosok yang berbeda.
Sementara itu, di LCS, China mengklaim memiliki 80% wilayah dengan konsep 'sembilan garis putus-putus'. Meski kalah di pengadilan arbitrase internasional, China masih tetap memakai konsep ini sehingga bersitegang dengan Vietnam, Malaysia, Brunei dan Filipina termasuk Taiwan.
Sebelumnya, negara yang tergabung dalam QUAD, yakni AS, India, Jepang dan Australia mengadakan pertemuan untuk menggalang dukungan melawan China di Asia-Pasifik. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, awal pekan ini, mengunjungi Tokyo untuk menyerukan kolaborasi yang lebih dalam.
"Sebagai mitra di Quad ini, sekarang lebih penting daripada sebelumnya bahwa kami berkolaborasi untuk melindungi orang-orang dan mitra kami dari eksploitasi, korupsi, dan pemaksaan PKC (Partai Komunis China)," kata Pompeo dikutip dari AFP.
"Kami melihatnya di Laut Cina Selatan dan Timur, Mekong, Himalaya, Selat Taiwan."
(sef/sef) Next Article Kanada Minta NATO Turun Gunung Vs China di Laut China Selatan
