
AS Ngeri, Gubernur Mau Diculik, DPR Mau Diserbu

Jakarta, CNBC Indonesia - FBI mengatakan telah menggagalkan penculikan untuk menggulingkan Gubernur Michigan Gretchen Whitmer, salah satu negara bagian di Amerika Serikat. Ia menjadi target setelah memberlakukan langkah-langkah mitigasi ketat untuk membedung penularan virus corona (Covid-9).
Penangkapan ini terjadi pasca investigasi dan penyamaran yang dilakukan FBI. Seorang agen menyamar ke dalam sebuah kelompok yang membahas penggulingan pemerintah negara bagian karena diyakini telah melanggar konstitusi AS.
"Beberapa anggota berbicara soal pembunuh tiran dan mengambil alih posisi gubernur," tulis dokumen dakwaan sebagaimana dikutip dari BBC International, Jumat (9/10/2020). Tersangka mengecam peran negara dalam keputusan menutup pusat kebugaran selama penguncian virus corona dilakukan.
"Orang-orang ini bertemu di sebuah banker yang bisa diakses dengan pintu tersembunyi. Ponsel juga dilarang masuk dan diletakkan di ruang lain, untuk menghindari rekaman suara," jelas dokumen itu lagi.
Dimuat Reuters, kelompok itu sendiri menyebut dirinya 'Wolverina Watchmen'. Setidaknya ada 13 orang yang ditangkap penyidik.
Namun enam orang, lima dari Michigan dan satu dari Delaware disebut dalang dari rencana penculikan. Sementara tujuh orang lain didakwa soal terorisme dan pelanggaran organisasi.
Kelompok ini juga disebut telah mengumpulkan 200 orang untuk menyerbu Gedung DPR AS dan menyandera gubernur. Mereka merencanakan aksi itu sebelum pemilu presiden AS di November 2020.
Jika gagal mereka berencana menyerang ke rumah Gubernur Whitmer. Mereka juga merencanakan serangan bom molotov ke polisi dan tengah mengumpulkan dana untuk membeli peledak dan peralatan taktis.
Sementara itu, Direktur Kepolisian Negara Bagian Michigan Kolonel Joe Gasper mengatakan pihaknya berkomitmen membasmi terorisme. "Kami akan mengambil tindakan cepat terhadap siapa pun yang berusaha menyebabkan kekerasan atau kerusakan di negara bagian kami," katanya.
Sementara itu, dalam pernyataan persnya Whitmer yang seorang Partai Demokrat menuding Presiden AS Donald Trump bertanggung jawab. Perempuan itu mengatakan Trump mendorong kelompok esktrimis muncul, terutama supremasi kulit putih.
"Kebencian, kefanatikan dan kekerasan tidak memiliki tempat di Michigan," kata Whitmer, menggambarkan terdakwa sebagai 'orang-orang bejat'.
"Ketika para pemimpin kami bertemu, mendorong dan bersahabat dengan teroris domestik, mereka melegitimasi tindakan mereka, dan mereka terlibat," ujarnya lagi menyindir Trump.
.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh, Pistol Mirip Lego Buat Geger AS
