Pengusaha Pede Lapangan Kerja Makin Banyak Gegara Omnibus Law

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
07 October 2020 15:52
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengungkapkan bahwa ada potensi besar masuknya investasi setelah disahkannya Omnibus Law UU Cipta Kerja (Ciptaker).  Ia menggarisbawahi bahwa investasi itu bisa lancar masuk jika penanganan pandemi Covid-19 bisa berjalan dengan baik.

"Kami perkirakan total tahun 2019 kira-kira Rp 810 triliun total semuanya. Dengan UU Cipta Kerja, kami perkirakan paling tidak setelah Covid tertanggulangi dalam 1 tahun, mungkin kita akan lihat roda pergerakan antara 15% dari posisi 2019 lalu," kata Hariyadi kepada CNBC Indonesia, Rabu (7/10).

Ia mengklaim diperkirakan ada potensi investasi yang berputar di Indonesia menjadi sekitar Rp 930 triliun. Itu berasal baik dari pengusaha luar yang masuk ke Indonesia, maupun pengusaha dalam negeri yang menanamkan modalnya.

"Ini angka yang cukup realistis karena setelah pandemi. Tapi harus ingat dalam kurun pandemi kita kehilangan kurang lebih 30% dari angkatan kerja formal karena sekarang banyak perusahaan nggak beroperasi akibat pandemi," sebut Direktur Utama PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) itu.

Ia meyakini adanya UU Omnibus Law bisa membuat lapangan kerja semakin lebar. Perusahaan bisa berani merekrut orang karena aturannya dinilai sudah tidak kaku lagi. Sejumlah sektor pun diyakininya bisa bergerak naik.

"Kalo ada kenaikan sekitar 15% akan signifikan karena dimulai dari titik minus. Kan sekarang pertumbuhan minus. Kalau itu berjalan maka akan sangat baik sekali. Kami meyakini nantinya sektor padat karya penggerak penyerapan tenaga kerja baru itu," papar Hariyadi.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Edhy Prabowo Sebut Omnibus Law Tak Cuma Pro Pengusaha 'Kakap'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular