Begini Seramnya Deflasi yang Bikin RI Kejeblos Resesi!

Kini, deflasi bukan mencerminkan kemampuan untuk menyediakan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan, tetapi lebih karena amblesnya konsumsi. Padahal konsumsi adalah pilar penting dalam pembentukan output ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB).
Di Indonesia, konsumsi rumah tangga menyumbang lebih dari separuh PDB. Separuh nyawa perekonomian nasional adalah konsumsi rumah tangga. Deflasi yang menggambarkan kelesuan konsumsi rumah tangga membuat PDB mustahil tumbuh positif, yang ada malah negatif alias terkontraksi.
Dengan deflasi yang terjadi sepanjang kuartal III-2020, maka sepertinya PDB Tanah Air pada periode Juli-September akan negatif. Proyeksi terbaru Kementerian Keuangan untuk pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 adalah -2,9% hingga -1%.
Pada kuartal sebelumnya, Indonesia membukukan kontraksi ekonomi 5,32%. Jadi PDB Tanah Air mengalami kontraksi dua kuartal beruntun, yang merupakan definisi resesi.
Data resmi memang baru diumumkan pada awal November mendatang. Namun sepertinya Indonesia sudah resmi masuk resesi, bergabung dengan banyak negara lainnya di dunia.
Well, begitulah gambaran seramnya deflasi yang saat ini menghantui Indonesia. Hanya satu yang bisa membuat derita ini berakhir, yaitu virus corona harus dienyahkan.
Oleh karena itu, kehadiran vaksin anti-virus corona begitu dinantikan oleh seluruh penduduk dunia. Vaksin bisa memberikan kekebalan tubuh sehingga mengenyahkan serangan virus tersebut. Selama vaksin belum ada, maka sulit berharap hidup bisa normal seperti dulu...
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/dru)