Hati-Hati! Risiko Resesi RI Bisa Muncul Karena Deflasi

Tim Redaksi, CNBC Indonesia
02 August 2024 20:20
Ekonom Senior Indef, Didik J. Rachbini dalam Your Money Your Vote dengan tema
Foto: Ekonom Senior Indef, Didik J. Rachbini dalam Your Money Your Vote dengan tema "Menanti Nasib Hilirisasi Minerba di Tangan Penerus Jokowi" di Studio CNBC Indonesia, Jakarta, pada Rabu (20/12/2023). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Senior Indef dan Guru Besar pada Universitas Paramadina Didik J. Rachbini mengingatkan risiko resesi bisa menghadang ekonomi Indonesia karena deflasi yang terus-menerus.

"Kondisi ini dapat menyebabkan spiral deflasi, yang memburuk. Penurunan harga menyebabkan berkurangnya aktivitas ekonomi, yang pada gilirannya menyebabkan harga semakin jatuh. Hal ini dapat mengakibatkan resesi yang berkepanjangan," ungkap Didik, Jumat (2/8/2024).

Alhasil, investasi yang dilakukan dunia usaha tidak akan lebih tinggi, bahkan bisa lebih rendah lagi. Dengan demikian, dia menilai dunia usaha akan melakukan koreksi perencanaannya dengan menunda atau membatalkan rencana investasi karena ketidakpastian mengenai pendapatan dan keuntungan di masa depan.

Didik pun juga mengingatkan bahwa deflasi meningkatkan suku bunga riil dan membuat pinjaman menjadi lebih mahal. Kondisi ini akan menghambat investasi dan belanja dunia usaha.

"Lupakan mimpi ekonomi tumbuh 8 persen jika masalah konsumsi rendah ini tidak bisa diatasi dengan pengembangan ekonomi di sektor riil, terutama sektor industri," ujarnya.

Dia menilai bantuan sosial yang sangat besar sebagai jual beli suara politik tidak membantu sama sekali memperbaiki keadaan, bahkan mendorong utang semakin besar sebagai beban ekonomi politik yang diwariskan.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Ekonom Ungkap Bukti Nyata Penurunan Daya Beli Kelas Bawah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular