Train 3 Tangguh Beroperasi, Produksi LNG BP Melesat di 2022

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
30 September 2020 15:32
INFOGRAFIS, Indonesia Masuk 5 Negara Terbesar Eksportir Gas
Foto: Ilustrasi kapal lng/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - BP Berau Ltd, unit usaha BP Indonesia yang mengoperasikan proyek kilang gas alam cair (LNG) Tangguh, Blok Berau dan Muturi, Papua Barat, memperkirakan proyek konstruksi Train 3 Kilang LNG Tangguh selesai pada kuartal keempat 2021, sehingga bisa meningkatkan produksi LNG.

Hal tersebut disampaikan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI secara virtual pada Rabu (30/09/2020).

Dengan mulai beroperasinya Train 3 kilang Tangguh tersebut, maka produksi LNG dari kilang Tangguh pada 2022 diperkirakan naik 40 kargo menjadi sekitar 161 kargo dari 120,1 kargo LNG pada 2021. Sementara produksi pada 2020 ini diperkirakan mencapai 121,1 kargo.

Mulai 2023 dan seterusnya, lanjutnya, produksi LNG akan meningkat lagi menjadi sekitar 180 kargo per tahun.

"Train 3 LNG Tangguh mulai berproduksi pada Q4 2021. Peningkatan produksi pada tahun pertama sekitar 40 kargo, dan naik menjadi 60 kargo per tahun pada tahun-tahun berikutnya," tutur Dwi dalam RDP dengan Komisi VII DPR, Rabu (30/09/2020).

Dia mengatakan, pekerjaan konstruksi di darat (onshore) dari Train 3 kilang LNG Tangguh kini telah mencapai 88,05%, masih sesuai dengan rencana sekitar 88,19%.

Namun karena adanya pandemi Covid-19, menurutnya jumlah pekerja di lapangan diturunkan menjadi 6.300 orang pada April dari biasanya 13.000 orang. Lalu kini dinaikkan lagi menjadi 7.700-an orang.

"Saat ini sedang dilakukan evaluasi untuk menambah jumlah People on Board (POB)," ungkapnya.

Untuk meminimalisir proyek Tangguh Train-3 terpapar dari risiko Covid-19, menurutnya pekerja wajib menjalani proses karantina selama 14 hari di Jakarta, Makassar dan Ambon sebelum berangkat ke proyek Tangguh.

Pekerjaan di lapangan difokuskan pada pekerjaan pemasangan pipa dan electrical & instrument, khususnya di area Train-3 dan Utilities.

Saat ini menurutnya semua pekerjaan difokuskan untuk penyelesaian Mechanical Completion (MC) terkait Fuel Gas In Milestone dengan progress 75%, di mana 72 dari 95 MC telah selesai.

"Fuel Gas-In milestone ditargetkan selesai pada November 2020," ujarnya.

Sementara untuk pekerjaan di laut (offshore) menurutnya telah mencapai 98,26%. Namun masih ada pekerjaan selanjutnya yaitu baseline in-line inspection (ILI) dan hook-up, dry preservation pipeline, serta integrasi dengan onshore.

Adapun kontraktor untuk EPC kilang (onshore) yaitu konsorsium CSTS yakni Chiyoda, Saipem, Tripatra, dan SuluhAdi. Sementara kontraktor untuk EPCI (offshore) fase 1 yaitu PT Saipem Indonesia.

Rencana Pengembangan (Plan of Development/ POD) II Tangguh Train 3 telah disetujui pemerintah pada 29 November 2012, lalu pada 27 Januari 2014 telah disetujui AFE Front End-Engineering Design (FEED) LNG.

Sementara keputusan final investasi (Final Investment Decision/ FID) terjadi pada 1 Juli 2016, dan akhirnya mulai konstruksi (kick off EPC) pada 25 Agustus 2016.

Proyek ekspansi ini diperkirakan menghasilkan gas 700 mmscfd dan 3.000 barel minyak per hari. Produksi gas dari train 3 Tangguh ini setara dengan 3,8 juta ton LNG per tahun (mtpa). Saat ini BP telah mengoperasikan dua train dengan kapasitas masing-masing sebesar 3,8 mtpa. Bila train tiga ini beroperasi, maka total LNG yang dihasilkan mencapai 11,4 juta ton per tahun.

Adapun nilai investasi dari proyek ini yaitu US$ 8,9 miliar.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mulai 2022, Alokasi LNG Kilang Tangguh ke PLN Capai 60 Kargo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular