
Ini Penjelasan BP soal 278 Pekerja Terinfeksi Covid-19

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan sebanyak 2.030 pekerja hulu migas di Tanah Air terinfeksi Covid-19 hingga 28 September 2020.
Berdasarkan data SKK Migas tersebut, sebanyak 278 orang berasal dari pekerja BP Berau Ltd. Dari 278 orang tersebut, 154 orang sudah dinyatakan sembuh, 123 masih dirawat, dan 1 orang meninggal dunia.
Menanggapi hal ini, Head of Country BP Indonesia Moektianto Soeryowibowo mengatakan kasus positif Covid-19 tersebut teridentifikasi saat pekerja dalam proses karantina sebagai bagian dari protokol kesehatan sebelum memasuki Lapangan LNG Tangguh atau mereka yang bekerja di rumah. Dengan demikian, pekerja yang terinfeksi tersebut bukan lah yang tengah bekerja di lapangan.
"Terkait dengan sejumlah karyawan dan kontraktor BP yang positif Covid-19, perlu kami sampaikan bahwa kasus-kasus tersebut teridentifikasi saat proses karantina sebagai bagian dari protokol kesehatan sebelum memasuki Lapangan Tangguh LNG atau mereka yang bekerja dari rumah," tutur Moektianto kepada CNBC Indonesia, Jumat (02/10/2020).
Dia mengatakan, dalam menangani dampak Covid-19 terhadap operasi dan proyek kilang Tangguh, perusahaan telah membatasi jumlah pekerja di lapangan serta menerapkan protokol kesehatan ketat, termasuk karantina terpantau selama 10 hari di fasilitas hotel yang terpilih, penerbangan dan transportasi yang didedikasikan secara khusus untuk setiap tujuan, serta berbagai tes kesehatan yang ketat, termasuk tes PCR.
Protokol kesehatan yang ketat menurutnya juga berlaku di dalam kilang LNG Tangguh, termasuk penerapan jarak fisik dan membatasi aktivitas tatap muka.
"Kami terus mendorong para pekerja kami untuk melakukan protokol kesehatan, di mana pun mereka bekerja. Kesehatan dan keselamatan pekerja merupakan nilai utama kami," tuturnya.
Hingga saat ini, lanjutnya, operasi kilang LNG Tangguh dan proyek Train 3 Tangguh masih berjalan sesuai dengan protokol Covid-19 yang ketat.
"Kami akan terus memantau perkembangan situasi untuk dapat mengetahui dampak lebih jauh terhadap keberlanjutan operasi dan proyek kami," pungkasnya.
Seperti diketahui, saat ini BP tengah mengerjakan konstruksi Train 3 Kilang LNG Tangguh. Menurut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, pekerjaan konstruksi di darat (onshore) dari Train 3 kilang LNG Tangguh kini telah mencapai 88,05%, masih sesuai dengan rencana sekitar 88,19%.
Namun karena adanya pandemi Covid-19, menurutnya jumlah pekerja di lapangan diturunkan menjadi 6.300 orang pada April dari biasanya 13.000 orang. Lalu kini dinaikkan lagi menjadi 7.700-an orang.
Sementara untuk pekerjaan di laut (offshore) menurutnya telah mencapai 98,26%. Namun masih ada pekerjaan selanjutnya yaitu baseline in-line inspection (ILI) dan hook-up, dry preservation pipeline, serta integrasi dengan onshore.
Proyek Train 3 kilang Tangguh ini ditargetkan mulai beroperasi pada kuartal keempat 2021. Dengan mulai beroperasinya Train 3 kilang Tangguh tersebut, maka produksi LNG dari kilang Tangguh pada 2022 diperkirakan naik 40 kargo menjadi sekitar 161 kargo dari 120,1 kargo LNG pada 2021. Sementara produksi pada 2020 ini diperkirakan mencapai 121,1 kargo.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Train 3 Tangguh Beroperasi, Produksi LNG BP Melesat di 2022
