Percepat Proyek Train 3 Tangguh, BP Tambah Pekerja

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
11 September 2020 13:13
The sun sets behind an idle pump jack near Karnes City, Texas, Wednesday, April 8, 2020. Demand for oil continues to fall due to the new coronavirus outbreak. (AP Photo/Eric Gay)
Foto: Ilustrasi Kilang Minyak (AP/Eric Gay)

Jakarta, CNBC Indonesia - BP Berau Ltd, operator Lapangan Gas Tangguh di Teluk Bintuni, Papua Barat, terus mendorong percepatan pembangunan Train 3 kilang LNG Tangguh dengan menambah jumlah pekerja di lapangan.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan jumlah pekerja di lapangan Tangguh ini akan ditambah menjadi 7.700 pekerja dari sebelumnya 6.300 orang. Langkah ini diambil setelah operator bisa menjaga Lapangan Tangguh bebas dari Covid-19, serta dianggap telah memiliki kesiapan tanggap darurat untuk menjaga kemajuan proyek.

Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengatakan proyek hulu akan bisa berjalan dan direalisasikan dengan mematuhi protokol penanganan Covid-19. Menurutnya, kebijakan menambah jumlah pekerja di lapangan diambil setelah melalui serangkaian evaluasi.

Jumlah penambahan pekerja di lapangan direncanakan akan dilakukan secara bertahap.

"Kami berharap langkah tersebut sebagai salah satu upaya untuk dapat mempercepat penyelesaian proyek yang sempat melambat karena adanya pandemi Covid-19," ujarnya dalam keterangan resminya, Jumat (11/09/2020).

Kegiatan di hulu migas sempat diturunkan pada awal masuknya pandemi Covid-19 sebagai upaya pencegahan. Saat itu, proyek Train 3 kilang LNG Tangguh ini mengurangi pekerja di lapangan dari 13.000 orang menjadi sekitar 6.300 orang pekerja. Pengurangan pekerja di lapangan sampai lebih dari 50% merupakan rekomendasi medis agar bisa diterapkan jaga jarak.

Lebih lanjut ia mengatakan dengan ditingkatkannya jumlah pekerja di Train 3 Tangguh, ini akan menyerap lebih banyak tenaga kerja sehingga berdampak positif pada ekonomi. Proyek Train 3 kilang LNG Tangguh ini merupakan proyek strategis nasional yang ketika beroperasi akan memberikan tambahan produksi migas nasional yang signifikan.

"Hal ini menunjukkan proyek hulu migas tetap dapat direalisasi dengan cara melaksanakan protokol kesehatan Covid-19 dan menerapkan standar K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) pada level yang tinggi," jelasnya.

Proyek ini akan memproduksi minyak sebesar 3.000 barel per hari (bph) dan gas sebesar 700 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Adapun nilai investasi proyek ini diperkirakan sebesar US$ 8,9 miliar. Sampai Juni 2020, realisasi perkembangan proyek Train 3 Tangguh untuk onshore (darat) sebesar 83,27% dari target 84,35 % (rebaseline plan) dan perkembangan offshore (laut) sebesar 98,15% dari target 99,39%.

SKK Migas bersama KKKS terus melakukan koordinasi dan mencari terobosan di tengah pandemi Covid-19 agar produksi dan lifting migas dapat tetap optimal. Langkah menjaga proyek Train 3 Tangguh serta proyek-proyek hulu migas lainnya adalah salah satu jalan bagi SKK Migas merealisasikan produksi minyak 1 juta barel per hari dan gas 12.000 MMSCFD pada 2030.


(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jadi Proyek Strategis Jokowi, Apa Kabar Train 3 LNG BP?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular