
Cost Recovery Migas Sampai Agustus 2021 Mencapai 65%

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan realisasi biaya produksi minyak dan gas bumi yang dikembalikan pemerintah kepada kontraktor migas atau dikenal dengan Cost Recovery sampai dengan 31 Agustus 2020 sebesar US$ 5,3 miliar, atau sekitar 65% dari perkiraan hingga akhir tahun ini sebesar US$ 8,1 miliar.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan perkiraan Cost Recovery hingga akhir tahun ini lebih rendah sekitar 25% dari 2019 yang sebesar US$ 10,9 miliar.
"Kita harapkan Cost Recovery hingga akhir tahun ini US$ 8,1 miliar dari saat ini US$ 5,3 miliar," paparnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/09/2020).
Sementara itu, realisasi pendapatan negara dari sektor hulu migas ini hingga akhir Agustus mencapai sebesar US$ 6,42 miliar, sementara pendapatan kontraktor sebesar US$ 3 miliar.
Dengan memasukkan komponen Cost Recovery, maka total pendapatan dari sektor hulu migas hingga akhir Agustus ini mencapai US$ 14,71 miliar. Pendapatan ini dengan capaian rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) sekitar US$ 43 per barel.
Jika menggunakan ICP 38 per barel, maka pihaknya memperkirakan pendapatan negara mencapai US$ 6,74 miliar dan pendapatan kontraktor US$ 4,19 miliar, serta Cost Recovery US$ 8,12 miliar, sehingga pendapatan total dari hulu migas ini mencapai US$ 19,05 miliar.
"Dengan tren pergerakan ICP US$ 39,8 per barel, maka pendapatan negara bisa naik ke posisi US$ 7,16 miliar dan kontraktor sebesar US$ 4,32 miliar," jelasnya.
Sebelumnya, Dwi memproyeksikan lifting gas hingga akhir tahun ini mencapai 5.506 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), lebih rendah dari target yang sudah diubah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2020 sebesar 5.556 MMSCFD. Hingga Agustus, lifting gas baru mencapai 5.516 MMSCFD.
Sementara untuk outlook lifting minyak hingga akhir tahun ini menurutnya masih sesuai dengan target APBNP 2020 yaitu 705 ribu barel per hari (bph). Hingga akhir Agustus 2020, lifting minyak disebutkan mencapai 706,9 ribu barel per hari.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Lifting Gas Hingga Akhir 2020 Diperkirakan Anjlok Lagi
