Naik Rp 100 T, Tabungan Warga +62 di Kala Pandemi Rp 1.744 T

Herdaru P, CNBC Indonesia
30 September 2020 12:13
Menabung

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo melaporkan Dana Pihak Ketiga (DPK) di industri perbankan tumbuh double digit. Kondisi pandemi ternyata membut banyak masyarakat ogah spending alias belanja.

"Dalam konteks seperti ini sebagian pendapatan lebih baik ditabung untuk berjaga-jaga ke depan. Sebab kenaikan konsumsi belum kuat," kata Perry di DPR kemarin.

Nah melihat Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia di Juli 2020, terlihat memang adanya peningkatan jumlah tabungan masyarakat.



Dari data BI tersebut tabungan milik perseorangan per Juli 2020 nilainya mencapai Rp 1.744 triliun atau naik Rp 102 triliun ketimbang Juli 2019 yang hanya Rp 1.642 triliun.

Hal yang sama terlihat di jumlah deposito milik perorangan. Di mana pada Juli 2019 nilainya mencapai Rp 1.214 triliun dan naik di Juli 2020 menjadi sebesar Rp 1.312 triliun.

Financial Times menulis, di masa pandemi ini memang terjadi perubahan perilaku konsumen yang mengejutkan. Seolah, banyak orang 'terpaksa' untuk menabung karena tak bisa berlibur bahkan membatasi pengeluaran lainnya karena lesunya ekonomi 'dimakan' Covid-19.

Halaman Selanjutnya >> Indonesia Resesi? Ini yang Harus Dilakukan

Baru-baru ini Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati meramal ekonomi di kuartal III bakal negatif lagi. Perekonomian Indonesia dari Juli ke September akan berada di kisaran minus 2,9% hingga minus 1%.

Artinya perekonomian nasional terkontraksi dua kuartal berturut-turut setelah pada kuartal II terkontraksi 5,32%. Sehingga Indonesia secara sah dan meyakinkan jatuh ke jurang resesi.
Adapun sepanjang tahun atau full year perekonomian juga diprediksi akan tetap minus 1,7% hingga minus 0,6%. Hal ini lantaran kontraksi akibat pandemi Covid-19 masih akan berlanjut di semester II tahun ini.

Dikutip dari Forbes berikut jurus-jurus ampuh hadapi resesi.

1. Bayar Seluruh Utangmu

Utang adalah masalah kala ekonomi sedang resesi ataupun saat booming. Akan tetapi tentunya masalah hutang akan semakin parah di tengah resesi apalagi juga muncul kemungkinan bagi anda untuk kehilangan pekerjaan dan anjloknya nilai investasi anda.
Hutang apapun, baik itu hutang kartu kredit, hutang untuk bersekolah, hutang rumah sakit, semakin banyak jenis hutang yang berhasil di bayar maka cicilan tiap bulan akan semakin kecil. Sehingga meskipun anda kehilangan pekerjaan selama berberapa bulan anda masih mampu mengatur cicilan hutang anda,

2. Cash is King

Terdapat dua alasan mengapa menyimpan uang cash dalam jumlah besar adalah ide yang baik di tengah resesi.

Pertama adalah persiapan untuk kondisi darurat. Kondisi darurat memang bisa terjadi kapan saja namun tentu saja kemungkinan terjadinya akan semakin tinggi di tengah resesi. Memiliki dana darurat yang besar adalah salah satu cara terbaik melawan resesi.

Apabila anda tidak sempat mengumpulkan dana sebelum terjadinya resesi ada berberapa tips dari Forbes. Stop membeli barang dan mulailah menjual barang yang tidak anda butuhkan dan batalkan seluruh langganan yang tidak diperlukan.

Alasan kedua menyimpan cash adalah ide baik berhubungan dengan saran ketiga yakni...

3. Teruslah Berinvestasi

Ketika pasar keuangan goncang, orang-orang menjadi panik. Tidak jarang kepanikan ini memancing para investor untuk menjual semua investasinya sehingga kemungkinan terjadinya crash malah akan bertambah.

Hal ini tentu saja dapat anda manfaatkan karena anda sudah menyimpan cash dalam jumlah besar, sehingga anda mempunyai daya beli untuk menyerok saham-saham murah yang turun akibat panic selling dan mendapat harga diskon besar.

Karena dalam sejarah pasar modal, setelah kejatuhan pasar maka selanjutnya akan tiba fase pemulihan pasar dimana harga-harga saham akan naik tinggi ketika pasar sudah tenang.

4. Terus Belajar Untuk Kembangkan Diri

Salah satu hal yang bisa anda lakukan di kala resesi adalah terus belajar dan meningkatkan kemampuan dan kualifikasi anda sehingga anda akan tetap relevan di lini karir anda dan mengecilkan kemungkinan untuk menjadi korban pemecatan pekerjaan.

5. Cari Bisnis Sampingan

Bisnis sampingan ini dapat meningkatkan pendapatan anda sambil anda bekerja seperti biasa. Bisnis ini bisa dilakukan baik secara online maupun offline, yang penting adalah bisnis ini dapat mendiversifikasi sumber pendapatan anda.

Mungkin memang di awal bisnis anda hanya bisa mendapatkan receh, akan tetapi bukan tidak mungkin seiring waktu pendapatan anda bisa bertambah besar, bahkan apabila nantinya anda terpaksa kehilangan pekerjaan, bisnis sampingan ini bisa menjadi sumber pendapatan utama

Kesimpulan

Kala resesi nanti benar-benar diumumkan, hal tersebut bukanlah waktunya untuk panik akan tetapi fokuskan waktu dan energi anda untuk melakukan hal-hal yang dapat membuat anda menang meskipun ekonomi anjlok.

Pada akhirnya resesi hanyalah sementara dan tidak akan terjadi selamanya. Sehingga ada baiknya anda mencuekkan berita yang mengatakan Indonesia masuk resesi dan mulai merencanakan hal apa yang baik untuk dilakukan.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular