
Resesi, Tabungan Orang Kaya RI Nambah Rp 152 T Dalam Sebulan

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi ekonomi yang lesu akbat pandemi virus corona (Covid-19), menimbulkan resesi. Orang-orang kaya menahan konsumsi dan memilih untuk menabung, karena situasi ekonomi yang tidak pasti.
Alhasil, jumlah tabungan di perbankan terus meningkat. Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), per Agustus 2020 jumlah simpanan masyarakat di bank mencapai Rp 6.562 triliun. Angka ini naik Rp 174 triliun (2,7%) dari bulan sebelumnya.
Dari data tersebut, tabungan orang kaya dengan nominal Rp 2 miliar ke atas, naik paling tinggi.
Jumlah tabungan orang kaya atau yang uangnya Rp 2 miliar ke atas di perbankan pada Agustus 2020 mencapai Rp 3.764 triliun, naik Rp 152 triliun dari bulan sebelumnya Rp 3.612 triliun.
Dari data tabungan orang kaya ini, ternyata kenaikan tertinggi terjadi pada mereka yang nominal tabungannya di atas Rp 5 miliar. Orang yang makin kaya, memilih untuk menabung atau menyimpan uangnya lebih banyak.
Terlihat dari data LPS tersebut, tabungan yang uangnya di atas Rp 5 miliar mencapai Rp 3.186 triliun di akhir Agustus 2020. Naik Rp 143 triliun dalam sebulan.
Artinya, kenaikan tabungan selama Agustus 2020 yang jumlahnya Rp 174 triliun, sebesar 82% disumbang oleh tabungan orang-orang kaya yang dananya di atas Rp 5 miliar.
Data LPS ini bersumber dari Laporan Posisi Simpanan yang disampaikan oleh 110 bank umum kepada LPS, yang terdiri dari 96 Bank Umum Konvensional dan 14 Bank Umum Syariah.
Sebagai informasi, simpanan yang dijamin LPS adalah seluruh simpanan di bank umum Indonesia dengan nilai nominal sampai dengan Rp 2 miliar. Jadi bila uang Anda di satu bank lebih dari Rp 2 miliar, yang dijamin oleh LPS hanya yang Rp 2 miliar.
Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, menjelaskan kondisi ekonomi dalam negeri yang lesu akibat pandemi bisa tertolong bila masyarakat menengah ke atas melakukan konsumsi. Namun sayangnya masyarakat ini lebih memilih menabung atau menyimpan uangnya.
"They have the money, [...] tapi masalah confidence saja. Mereka lebih suka di rumah," ujar Andry.
Para pemilik tabungan di atas Rp 5 miliar ini memang tak hanya individu saja, namun juga institusi. Semoga ke depan muncul optimisme ekonomi dan akhir dari pandemi yang bisa mendorong masyarakat atas ini kembali melakukan konsumsi dan ekonomi dapat bergerak kembali.
(wed/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Naik Rp 100 T, Tabungan Warga +62 di Kala Pandemi Rp 1.744 T