
Bukan V, Ekonomi RI Bakal Bergerak Seperti Logo Nike?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemulihan ekonomi Indonesia masih sangat tertahan di tahun ini. Bahkan pemulihan ekonomi tahun ini cenderung ke arah seperti logo brand apparel Nike.
Artinya, pemulihan ekonomi Indonesia akan lebih lambat dari perkiraan sebelumnya yang bisa berbentuk V, yakni langsung naik tajam setelah berada di titik terbawah.
"Kami melihat bahwa ekonomi Indonesia lebih cenderung mengalami pemulihan "Nike Swoosh" daripada pemulihan berbentuk V," kata Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro yang dikutip Rabu (14/10/2020).
Andry mengatakan memperkirakan perekonomian Indonesia akan menyusut tahun 2,21% dari prediksi awal akibat pandemi Covid-19 yang menekan perekonomian baik dari sisi permintaan maupun penawaran.
Perekonomian Indonesia dinilai akan pulih bertahap mulai tahun depan yang diprediksi bisa tumbuh 4,43%. Pemulihan di 2021 ini terjadi karena akan ada perbaikan pada konsumsi masyarakat yang memulihkan daya beli.
Kemudian, perusahaan yang saat ini terpukul akan mulai pulih meski membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian untuk memulai produksi dan investasi.
Sementara itu, tingkat inflasi Indonesia diperkirakan sebesar 1,95% atau berada di bawah titik rendah kisaran target Bank Indonesia yakni 2%- 4%. Kemudian, defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) pada tahun 2020 diproyeksi turun menjadi -1,49% dari PDB.
"Di tahun berikutnya, seiring dengan menguatnya permintaan domestik dan akselerasi aktivitas bisnis, laju inflasi diproyeksikan naik menjadi 2,92% dan CAD kembali melebar ke -2,40% dari PDB," tulis Andry.
Dalam laporan berjudul A Long and Difficult Ascent tersebut, IMF telah merevisi 'ramalan' pertumbuhan ekonomi global dan sejumlah negara.
IMF kini memperkirakan ekonomi dunia pada 2020 mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif) 4,4%. Membaik dibandingkan proyeksi yang dirilis pada April lalu yaitu -4,9%.
Pada Juni lalu, IMF memperkirakan ekonomi Indonesia terkontraksi 0,3% pada tahun ini. Dalam laporan Oktober, proyeksinya memburuk menjadi kontraksi -1,5%.
"Hampir seluruh negara berkembang diperkirakan mencatat kontraksi ekonomi tahun ini. Sementara negara seperti India dan Indonesia tengah berjuang untuk membuat pandemi lebih terkendali," tulis laporan IMF.
![]() imf |
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article The Great Lockdown, IMF Ramal Ekonomi 2020 Makin Buruk
