'Terbang' ke Luar, Perhiasan & Permata RI Ekspornya Lagi Loyo

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
15 September 2020 14:12
This Feb. 9, 2015 photo shows a salesman at the New Era Gems holding a tanzanite mineral found in Tanzania displayed during the Arizona Mineral and Fossil Show in Tucson, Ariz. (AP Photo/Astrid Galvn)
Foto: Batu Permata (AP/Astrid Galvn)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat secara kumulatif nilai ekspor Indonesia pada Agustus 2020 mencapai US$ 13,07 miliar atau menurun 4,62% dibanding ekspor Juli 2020. Di bulan Agustus ini, Indonesia banyak mengekspor lemak, dan minyak hewan/nabati dan 9 jenis barang lainnya.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan ekspor nonmigas pada Agustus 2020 mencapai US$ 12,46 miliar atau turun 4,35% dibanding Juli 2020. Sementara jika dibanding ekspor nonmigas Agustus 2019, turun 7,16%.

Penurunan terbesar ekspor nomigas Agustus 2020 terhadap Juli 2020 terjadi pada logam mulia, perhiasan/permata sebesar US$ 169,6 juta atau turun 16,62%.

Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bijih, terak, dan abu logam sebesar US$ 102,2 juta atau 50,22%.

Di mana ekspor nonmigas Agustus 2020 terbesar adalah ke Tiongkok, yaitu US$ 2,46 miliar, disusul Amerika Serikat US$ 1,62 miliar dan Jepang US$ 0,98 miliar.

"Dengan kontribusi ketiganya mencapai 40,68%. Sementara ekspor ke Uni Eropa [27 negara] sebesar US$ 1,02 miliar," jelas Suhariyanto dalam konferensi pers, Selasa (15/9/2020).

"Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia, Januari-Agustus 2020 mencapai US$ 103,16 miliar atau menurun 6,51% dibanding periode yang sama tahun 2019. Demikian juga kespor nonmigas mencapai US$ 97,90 miliar atau menurun 4,38%," kata Suhariyanto.

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Agustus 2020 turun 1,18% dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya turun 22,45%, sementara ekspor hasil pertanian naik 8,59%.

Berikut 10 golongan barang yang di ekspor paling banyak pada Juli 2020:

1. Lemak dan minyak hewan/nabati US$ 1,52 miliar
2. Bahan bakar mineral US$ 1,11 miliar
3. Logam mulia, perhiasan/permata US$ 850,5 juta
4. Besi dan baja US$ 817,2 juta
5. Kendaraan dan bagiannya US$ 499,6 juta
6. Alas Kaki US$ 308,6 juta
7. Bijih, terak, dan abu logam US$ 305,7 juta
8. Barang dari besi dan baja US$ 147,4 juta
9. Timah dan barang dari timah US$ 117,2 juta
10. Garam, belerang, batu dan semen US$ 44,6 juta.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Emas RI Jadi Primadona di Dunia, Ini Buktinya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular