Tolong Pak Jokowi! Nafas Pengusaha Makin Tipis Gegara PSBB

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
15 September 2020 07:50
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi B Sukamdani (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyebut dampakĀ Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat bakal lebih buruk dibanding PSBB tahap awal dari segi ekonomi. Pengusaha akan kembali ditekan dengan cashflow yang kian menipis dan dampak buruk lainnya.

"Karena saat ini modal kerja perusahahaan menipis setelah PSBB pertama kemarin. Ini sebetulnya tahap pemulihan. Kalo seperti ini nantinya terjadi PHK (pemutusan hubungan kerja) kondisi yang makin drop lagi. Minus pertumbuhan ekonomi, kita harus bisa maklumi bersama," kata Hariyadi, Senin (14/9/2020).



Ia menyebut dalam kondisi seperti ini, di mana bisnis perusahaan kian menurun, tidak mungkin menanggung biaya beban karyawan yang sangat besar. Potensi terburuk, karyawan tetap dilepas namun bukan dengan pesangon melainkan pada karyawan kontrak dengan perjanjian kontak tertentu atau kontrak yang habis namun tidak diperpanjang.

"Waktu masuk transisi, sudah mulai geliat pemulihan sehingga sudah berjalan. Kita mulai bayar karyawan kita, artinya karyawan punya daya beli lagi. Kalau ditutup lagi, hilang daya beli, ini akan berkepanjangan juga. PSBB berapa lama kita ngga tau kondisi ke depan," jelasnya.

Dampak panjang ini juga yang menjadi perhatian industri ritel. Dewan Penasihat Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Tutum Rahanta menyebut toko ritel bisa saja mengambil kemungkinan terburuk sekalipun masih diizinkan beroperasi pada masa PSBB yang lebih ketat. Kemungkinan tersebut adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) pada karyawan yang outlet yang sudah tidak memiliki potensi baik.

"Penutupan outlet dipilih biasanya (mempertimbangkan) apakah yang enam bulan atau satu tahun ini masih bertahan. Kalau dilihat kemampuan outlet tersebut nggak mampu bertahan dalam waktu satu tahun. itu biasa diamputasi sekalian. karena kenapa? untuk mempertahankan outlet-outlet kita yang masih bagus tersisa," jelasnya lagi.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Ngaku Mimpi Buruk Saat Anies 'Kunci' Lagi DKI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular