Internasional

WHO Beri Warning Lagi soal Kematian Akibat Corona

sef, CNBC Indonesia
15 September 2020 06:20
The logo of the World Health Organization is seen at the WHO headquarters in Geneva, Switzerland, Thursday, June 11, 2009. The World Health Organization held an emergency swine flu meeting Thursday and was likely to declare the first flu pandemic in 41 years as infections climbed in the United States, Europe, Australia, South America and elsewhere. (AP Photo/Anja Niedringhaus)
Foto: Logo World Health Organization (WHO) (AP Photo/Anja Niedringhaus)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan kesehatan dunia, World Health Organization (WHO), memberi peringatan lagi. Lonjakan kematian akibat corona (Covid-19) dikatakan akan kembali naik terutama dari Eropa.

Lembaga itu meminta benua biru mengantisipasi hal tersebut. Ini dilakukan pasca rekor angka infeksi yang dicapai akhir-akhir ini.



"Ini akan menjadi lebih sulit. Pada Oktober, November, kita akan melihat lebih banyak kematian," kata Direktur WHO Eropa Hans Kluge kepada AFP dalam sebuah wawancara, dikutip Selasa (15/9/2020).

"Covid-19 telah mengungkap kelemahan dan kekuatan masyarakat Eropa. Itu secara blak-blakan mengungkapkan realitas sistem kesehatan kita."



Ia pun mengatakan pandemi 'sukses' menganggu layanan untuk penyakit tak menular. Termasuk diabetes, hipertensi, dan skrining kanker di 68% negara anggota.

Sementara itu Senin (14/9/2020), WHO melakukan pertemuan dengan 53 negara Eropa. Mereka melakukan tanggapan saat jumlah kematian akibat corona secara global kini mencapai 900 ribu lebih.

"Kita belum keluar dari masalah," kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Prancis melakukan serangkaian tindakan untuk membatasi gerak publik. Hal senada juga dilakukan Inggris dengan membatasi pertemuan maksimal enam orang.

Di Italia anak-anak sudah diizinkan masuk sekolah. Namun penundaan dilakukan di beberapa kawasan bagian selatan karena persiapan yang belum matang.

Sementara itu, Juru Bicara Vatikan mengatakan pengawasan ketat terus dilakukan ke Paus Fransiskus. Sebelumnya, ia sempat bertemu seorang kardinal yang kemudian dinyatakan positif Corona.

Di belahan dunia lain, sejumlah negara melonggarkan pembatasan sosial. Di antaranya Arab Saudi yang mulai membuka penerbangan internasional.

Selandia Baru juga melonggarkan pembatasan. Namun kota Auckland tetap dengan status pembatasan sosial skala besar (PSBB) karena angka kasus yang terus meningkat.

Dari data Worldometers, sudah 29.417.043 warga dunia terinfeksi corona. Di mana angka kematian 931.965 dan kasus sembuh 21.261.136.



(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article WHO Warning Kematian Corona, Bisa Tembus 2 Juta Orang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular