Sepertinya, Jokowi Mulai Cemas Indonesia Masuk Jurang Resesi

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
01 September 2020 10:45
Presiden RI Jokowi Memberi Pengarahan Kepada Para Gubernur, Istana Bogor, 1 September 2020 (Tangkapan Layar Youtube BPMI 2020)
Foto: Presiden RI Jokowi Memberi Pengarahan Kepada Para Gubernu di Istana Bogor, 1 September 2020 (Tangkapan Layar Youtube BPMI 2020)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pandemi Covid-19 benar-benar kejam. Sudah ratusan ribu orang di seluruh dunia kehilangan nyawa akibat virus tersebut. Tak puas sampai di situ, virus corona juga mengobrak-abrik seluruh sendi kehidupan masyarakat, termasuk ekonomi.

Saat miliaran penduduk bumi terpaksa bekerja, belajar, dan beribadah di rumah, maka aktivitas ekonomi mati suri. Mau itu permintaan, mau itu penawaran, semua mampet. Roda ekonomi seakan berhenti berputar karena masyarakat lebih banyak rebahan.

Hasilnya, agregat ekonomi yang dicerminkan oleh Produk Domestik Bruto (PDB) menyusut. Pertumbuhan negatif alias kontraksi terjadi di mana-mana. Ketika kontraksi terjadi dalam periode dua kuartal beruntun, itu namanya resesi.

Satu per satu negara berjatuhan ke jurang resesi. Negara maju, berkembang, sampai miskin semua mengalami. Catatan CNBC Indonesia, saat ini sudah ada 42 negara dan teritori yang mengidap resesi.

Lantas, bagaimana dengan Indonesia?

Pada kuartal I-2020, PDB Indonesia memang masih tumbuh 2,97% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (/year-on-year//YoY). Namun ini adalah pencapaian terendah sejak 2001.

Pada kuartal berikutnya, Indonesia sudah tidak bisa menghindari kontraksi (pertumbuhan negatif). PDB pada periode April - Juni 2020 terkontraksi 5,32% YoY, terburuk sejak 1999.

Indonesia memang belum resmi masuk resesi, karena belum ada kontraksi PDB dua kuartal berturut-turut. Penentuannya ada di kuartal III-2020, kalau minus lagi maka Indonesia resmi masuk resesi.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), saat memberikan pengarahan di depan para gubernur pun mulai menunjukkan gelagat cemas akan potensi Indonesia masuk ke dalam jurang resesi.

"Berkaitan dengan ekonomi, kita tahu kuartal I-2020 kita tumbuh 2,97%, negara lain sudah minus. Tapi di kuartal II, kita pada posisi -5,3%. Sudah minus," tegas Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (1/9/2020).

Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengaku pemerintah Indonesia masih memiliki waktu satu bulan untuk menghindarkan perekonomian Indonesia dari jurang resesi yang ada di depan mata.

"Untuk itu, kuartal ketiga, yang kita masih punya waktu satu bulan yaitu Juli, Agustus, September. Di September ini kita masih ada kesempatan. Kalau kita masih berada pada posisi minus artinya kita masuk resesi," tegasnya


(cha/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Resesi! Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Q3 di Kisaran Minus 3%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular