Beda dengan Jawa, Ekonomi Sulawesi dan Papua Justru Positif

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2021 masih negatif 0,74% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontraksi lebih dalam yakni 0,96% dibandingkan kuartal IV-2020.
Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan, meski pertumbuhan ekonomi masih terkontraksi namun sudah lebih baik dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya. Di mana pada 2020 lalu, perekonomian Indonesia dari kuartal II, III dan IV kontraksi dalam.
"Ini menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi nyata dan ke depan pemulihan ekonomi benar-benar bisa terjadi di 2021 seperti yang direncanakan," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/5/2021).
Menurutnya, secara spasial per pulau, perekonomian Indonesia masih didominasi oleh Pulau Jawa dengan sumbangan 58,7%. Di kuartal I-2021 ini perekonomian pulau Jawa masih terkontraksi 0,83%.
Kontribusi perekonomian terbesar kedua berasal dari Pulau Sumatera dengan kontribusi 21,54%. Perekonomian Sumatera juga masih negatif yakni -0,86%. Inilah yang menyebabkan perekonomian secara nasional belum bisa tumbuh positif.
"Meski demikian, kalau kita lihat ada beberapa pulau yang sudah menunjukan pertumbuhan ekonomi yang positif. Sulawesi pertumbuhan ekonominya sudah positif 1,2%, Maluku dan Papua sudah positif 8,97%," jelasnya.
Sementara itu, daerah dengan kontraksi perekonomian terdalam masih ada di Pulau Bali dan Nusa Tenggara. Di mana kontraksinya mencapai -5,16%.
"Bali kontraksinya masih dalam karena pertumbuhan ekonominya berasal dari pariwisata dan kita tau sektor ini paling terdampak oleh Covid-19. Sehingga pemulihan ekonomi Bali akan sangat tergantung dari penanganan Covid-19," tegasnya.
Kemudian, kontraksi perekonomian terdalam kedua ada di kepulauan Kalimantan dengan realisasi -2,23%. Secara keseluruhan, Ia menyebutkan sudah ada 10 provinsi yang mengalami pertumbuhan positif.
"Jadi dalam triwulan kesatu ini, sudah ada 10 provinsi yang mengalami pertumbuhan positif, yang lainnya masih mengalami kontraksi tetapi kontraksi semakin menipis dengan catatan kontraksi di Bali masih cukup dalam," terangnya.
(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Singapura dan Vietnam Keluar dari Jurang Resesi, RI Kapan?
