
Semoga RI Seperti Turki, Bukan India...

Bagaimana dengan India? Apakah nasibnya juga akan sebagus Turki?
Sayangnya mungkin tidak. PMI manufaktur India pada Juli malah turun ketimbang Juni. Sepertinya dunia usaha masih menahan diri, belum siap melakukan ekspansi.
"Data PMI terbaru menunjukkan bahwa harapan perbaikan ekonomi India sedikit memudar. Survei menunjukkan terjadi penurunan produksi dan pesanan baru. Sepertinya kita sulit melihat adanya perbaikan sampai tingkat infeksi (virus corona) bisa diturunkan," sebut Eliot Kerr, Ekonom IHS Markit, seperti dikutip dari siaran tertulis.
Ya, India memang terbeban gara-gara kasus corona yang membumbung tinggi. Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah pasien positif corona di India per 31 Agustus pukul 19:14 WIB (14:14 CEST) adalah 3.621.245 orang. India menjadi negara dengan jumlah kasus corona terbanyak ketiga di dunia.
Pemerintah India awalnya sempat melonggarkan lockdown, tetapi karena kasus corona melonjak maka 'keran' aktivitas masyarakat kembal ditutup. Namun lockdown jilid II ini tidak berlaku di penjuru negeri, hanya di beberapa wilayah saja.
Misalnya di Tamil Nadu, Maharashtra, Nagaland, Jharkhand, Himachal Pradesh, Mizoram, dan Bihar, lockdown diperpanjang sampai 31 Agustus. Bahkan Tamil Nadu sudah memutuskan lockdown diperpanjang lagi sampai 30 September.
Teranyar, Punjab juga mengumumkan perpanjangan lockdown sampai akhir bulan ini. Negara bagian itu melarang segala aktivitas yang berpotensi menciptakan kerumunan. Upacara pernikahan dan pemakaman hanya boleh dihadiri masing-masing 30 dan 20 orang saja.
Punjab juga menerapkan jam malam. Warga tidak boleh keluar rumah mulai pukul 19:00 hingga 05:00 waktu setempat, berlaku setiap hari tidak mengenal libur.
Oleh karena itu, sepertinya laju perekonomian India masih akan seret. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi India pada 2020 akan terkontraksi 4,5% YoY, sementara proyeksi Bank Dunia adalah kontraksi 3,2%.
Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya. Pepatah ini cocok menggambarkan pemulihan ekonomi yang berbeda dari satu negara dengan yang lain. Semoga Indonesia bisa mengikuti jalan Turki, bukan India.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)[Gambas:Video CNBC]