Semoga RI Seperti Turki, Bukan India...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 September 2020 06:15
Warga New Delhi, India, mengenakan masker di tengah pandemi covid-19. (AP/Rajesh Kumar Singh)
Warga New Delhi, India, mengenakan masker di tengah pandemi covid-19. (AP/Rajesh Kumar Singh)

Turki dan India mengalami hal serupa dengan banyak negara lainnya. Ekonomi kuartal II-2020 mengalami kontraksi sangat dalam, bahkan ada yang sampai terendah dalam sejarah.

Semua itu gara-gara pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Penyebaran virus ini sangat cepat dan luas, sehingga memaksa pemerintah bertindak di luar kewajaran.

Seperti flu, virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini mudah menyebar ketika ada kumpulan manusia. Oleh karena itu, dibuat cara bagaimana orang-orang tidak bisa berkumpul. Bahkan jarak satu orang dengan lainnya dibuat seaman mungkin, setidaknya 1,5-2 meter.

Inilah yang disebut dengan pembatasan sosial (social distancing). Segala aktivitas yang bisa mengundang manusia untuk berkumpul, apalagi di ruangan tertutup, tidak diperkenankan.

Dalam kasus India, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi mengambil langkah ekstrem yaitu karantina wilayah (lockdown). Tidak main-main, lockdown sempat berlaku di seluruh wilayah India. Penduduk India yang lebih dari semilyar orang itu dipaksa untuk #dirumahaja, hanya boleh keluar untuk urusan yang mendesak.

Saat warga 'terpenjara' di rumah, aktivitas ekonomi mati suri. Pabrik, kantor, restoran, proyek bangunan, dan sebagainya tidak dibuka. Masyarakat yang hanya gegoleran di rumah juga mau ngapain? Tidak bisa karaoke, ngopi-ngopi cantik, nge-mal, ke bengkel, cukur rambut, dan lain-lain.

Inilah dahsyatnya corona. Dia memukul dua sisi ekonomi sekaligus, produksi dan permintaan. Saat penawaran dan permintaan mampet, bagaimana ekonomi bisa tumbuh? Menyusut iya...

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular