
Panda vs Kanguru, China Kembali 'Gembosi' Anggur Australia

Jakarta, CNBC Indonesia - China mengatakan pihaknya telah meluncurkan penyelidikan anti-subsidi pada sejumlah impor anggur dari Australia. Pernyataan itu disampaikan pada Senin (31/8/2020), hanya dua minggu setelah negara itu mengumumkan telah memulai penyelidikan anti-dumping pada impor anggur Negeri Kanguru.
Dalam sebuah pernyataan online, Kementerian Perdagangan China mengatakan penyelidikan anti-subsidi diluncurkan pada 31 Agustus setelah ada permintaan dari Asosiasi Industri Anggur China, yang mengatakan impor anggur telah menerima subsidi dari pemerintah Australia.
"Penyelidikan akan dilakukan pada anggur dalam wadah yang menampung 2 liter atau kurang, dan harus diselesaikan dalam waktu satu tahun atau diperpanjang hingga akhir Februari 2022 dalam keadaan khusus." kata lembaga itu.
Kementerian juga mengatakan akan menyelidiki 37 item subsidi yang diberikan oleh pemerintah Australia kepada para pemain industri anggurnya, termasuk manajemen risiko pertanian, skema pinjaman pembiayaan pertanian dan proyek pendanaan pertumbuhan bisnis.
Menurut Reuters, China adalah pasar teratas untuk ekspor anggur Australia dan juga merupakan mitra dagang terbesar Australia, dengan perdagangan dua arah senilai A$ 235 miliar (US$ 170 miliar) tahun lalu. Jumlah itu setara sekitar RP 2.380 triliun.
Pengumuman penyelidikan itu sendiri disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan dua negara akibat rencana Australia melakukan penyelidikan internasional tentang asal-usul virus corona baru penyebab Covid-19. Penyelidikan atas virus asal kota Wuhan ini tetap ingin dilakukan Australia meski China telah menentang, sehingga memicu perselisihan.
Sebagai buntut dari perselisihan itu, sebelumnya China telah memberlakukan tarif dumping pada gandum Australia, menangguhkan sejumlah impor daging sapi, dan memberi tahu pelajar dan turis China bahwa tidak aman untuk bepergian ke Australia karena adanya isu rasisme.
Sebelumnya setelah China mengumumkan penyelidikan anti-dumping, menteri perdagangan Australia Simon Birmingham mengatakan China sedang mempertimbangkan untuk melakukan penyelidikan apakah Australia telah mensubsidi ekspor anggur. Birmingham membantah Australia telah melakukan dumping atau ekspor secara ilegal produk anggur ke China.
Untuk produk anggur yang akan masuk dalam proses anti-subsidi adalah produk yang sama yang berada di bawah penyelidikan anti-dumping, yaitu anggur Australia yang diimpor pada 2019. China juga akan memeriksa kerugian yang terjadi pada industri anggur dalam negeri dari 2015 hingga 2019.
(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Akankah Perang Dagang Baru Dimulai, China vs Australia?
