Internasional

Amunisi Penuh, China Latihan Tembak di Laut China Selatan

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
28 July 2020 09:15
Militer AS di Laut Cina Selatan (Tangkapan layar twitter @USPacificFleet)
Foto: Militer AS di Laut Cina Selatan (Tangkapan layar twitter @USPacificFleet)

Jakarta, CNBC Indonesia - Tentara Militer China (PLA) dikabarkan melakukan latihan tembak dengan amunisi penuh di Semenanjung Lezhou, Provinsi Guangdong, China Selatan.

Latihan yang dilakukan tepat di pintu Laut China Selatan, dimulai sejak akhir pekan kemarin hingga 2 Agustus mendatang.

Dikutip dari media yang terafiliasi dengan Partai Komunis China, Global Times, PLA telah memberi pengumuman secara resmi.

"Latihan tembakan langsung akan mencakup area yang luas dengan amunisi yang kuat dan masyarakat tidak boleh memasuki wilayah laut yang ditentukan," tegas unit PLA 95180.

Sejumlah pengamat menilai, China akan mencoba rudal balistik DF PLA Rocket Force dalam latihan tersebut.

Rocket Force disebut bisa menargetkan kapal dengan permukaan besar, dengan serangan jarak jauh dari 300 hingga 400 kilometer (km).

Bomber tempur JH-7A juga diuji. Pesawat anti kapal selam Y-8 juga diturunkan.

Sementara itu, Australia dan Amerika Serikat (AS) juga akan melakukan latihan militer bersama di Laut China Selatan.

Kabar itu diumumkan setelah Negeri Kanguru menyebut klaim teritorial China di laut yang diperebutkan banyak negara itu, melanggar hukum di PBB pekan lalu.

Namun demikian, Australia tidak akan berpartisipasi dalam operasi kebebasan navigasi (freedom of navigation/FON) yang dilakukan angkatan laut AS di kawasan.

FON adalah operasi yang dipimpin AS, di mana negara koalisi melakukan pelayaran dalam jarak 12 mil laut dari wilayah yang diklaim atau ditempati oleh China.

"Australia akan tawaran AS untuk melakukan latihan kebebasan navigasi di jalur air yang disengketakan. Tetapi akan berupaya meningkatkan jumlah operasi yang dilakukannya dengan angkatan laut AS," kata sumber-sumber diplomatik, sebagaimana dilaporkan Sydney Morning Herald.

Prospek peningkatan latihan gabungan angkatan laut kedua negara di Laut China Selatan akan menjadi topik diskusi ketika Menteri Luar Negeri Marise Payne dan Menteri Pertahanan Linda Reynolds bertemu dengan rekan-rekan AS mereka di Washington beberapa hari mendatang.

Pertemuan itu dilakukan sebagai bagian dari Konsultasi Menteri Australia-Amerika Serikat (AUSMIN) tahunan.

Sebelumnya China mengklaim 80% kawasan Laut China Selatan melalui konsep "sembilan garis putus-putus". Sejumlah negara bersengketa dengan China di perairan kaya migas ini termasuk negara ASEAN.


(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Peluang AS-China Perang di Pasifik Makin Besar, Ini Buktinya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular