Internasional

TNI AL Buka-bukaan Soal Geber Latihan Militer Hingga Natuna

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 July 2020 17:30
Perairan Natuna Indonesia. (Dok. Kemenko Maritim)
Foto: Perairan Natuna Indonesia. (Dok. Kemenko Kemaritiman dan Investasi)

Jakarta, CNBC IndonesiaAngkatan Laut Indonesia dilaporkan melakukan latihan militer di Natuna, Kepulauan Riau, pekan lalu. Latihan tersebut digelar di saat kapal militer China dan Amerika Serikat (AS) terus memperkuat kehadiran di Laut China Selatan, tidak jauh dari Natuna.

Menurut Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Komando Armada I Letkol Laut Pelaut Fajar Tri Rohadi, latihan itu merupakan latihan rutin dan tidak ada hubungannya dengan semakin intensnya kehadiran AS-China di Laut China Selatan.

"Tidak, kita memang melaksanakan latihan di perairan mulai dari Laut Jawa (Perairan Jakarta)- Selat Galasa, Laut Bangka (Laut Natuna Selatan) sampai dengan perairan Lingga di Pulau Dabo Singkep. Latihannya merupakan latihan yang terprogram, dan sifatnya rutin," ujarnya melalui pesan singkat kepada CNBC Indonesia, Senin (27/7/2020).

Menurut penjelasan Fajar, Gladi Tugas Tempur Tingkat-III itu merupakan latihan rutin yang di selenggarakan sebagai wujud pertanggungjawaban kepada masyarakat dan negara, sekaligus untuk menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-75, yang akan jatuh pada 17 Agustus mendatang.

Terkait daerah Latihan, mencakup dari Laut Jawa sampai dengan Laut Natuna bagian selatan dan pantai pendaratan di pantai Todak yang merupakan daerah Latihan TNI AL. Dinamika latihan diatur lebih komplek, sesuai dengan kebutuhan latihan, paparnya.

Sementara itu, jumlah personel yang terlibat dalam latihan mencapai 2000 orang. "Pada tahap maneuver melibatkan 26 KRI, 17 Pesud dan 18 Kendaraan Tempur Marinir lengkap dengan persenjataan arteleri, mulai dari tanggal 20 sampai dengan 24 Juli 2020." terangnya.

"Latihan ini kita laksanakan di tengah musibah yaitu wabah Covid-19, namun TNI AL dalam hal ini Koarmada I, Kolinlamil, Kormar dan Puspenerbal tetap bertanggungjawab melaksanakan pembinaan dan pembangunan kekuatan dengan melaksanakan latihan ini." katanya, sebelum menambahkan bahwa seluruh peserta dan perlengkapannya telah dipastikan keamanannya.

"Seluruh personel yang terlibat wajib menjalani rapid test dan pemeriksaan kesehatan sesuai protokol, demikian juga peralatan yang digunakan telah di-sterilkan."

Terkait dengan kehadiran AS-China yang semakin intens di Laut China Selatan, Fajar mengatakan bahwa Indonesia saat ini belum mengambil tindakan apapun karena kapal militer kedua negara tidak melakukan pelanggaran dengan berlayar di kawasan RI.

"Kalau kita lihat posisi mereka tidak masuk ke perairan Indonesia, ZEE, Landas Kontinen ataupun bahkan ke Teritorial. Mereka jauh di utara, jika ada yang mengkhawatirkan seperti di atas, kita sudah dari sejak dulu sudah melaksanakan patroli rutin di perairan Natuna utara yaitu perairan klaim Indonesia," kata Fajar.

"Jika dalam patroli kami dan atau ada informasi adanya eskalasi, sudah barang tentu akan ada appropriate respond yang harus kita kerjakan. Tentunya kita tetap mengedepankan stabilitas di kawasan," paparnya.

[Gambas:Video CNBC]


(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Halau China, Kapal Selam Militer AS Serbu Laut China Selatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular