
Pos Anggaran Penanganan Covid-19 & PEN Dirombak, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Penanganan Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mengusulkan untuk mengubah mekanisme anggaran dan perumusan program penanganan covid-19 dan PEN.
Hal pengubahan pos anggaran dan mekanisme program penanganan covid-19 dan PEN disampaikan langsung oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga merupakan sebagai Ketua Komite.
Airlangga mengatakan, sesuai dengan hasil monitoring dan evaluasi selama satu bulan pelaksanaan tugas Komite Penanganan Covid-19 dan PEN, maka perlu untuk mengubah Perpres 82/2020 tentang alokasi pendanaan kegiatan atau anggaran.
"Untuk kegiatan Sekretariat Komite akan dibiayai dengan anggaran Kemenko Perekonomian, kegiatan Tim Pelaksana dan Satgas PEN dibiayai dengan DIPA Kementerian BUMN, dan kegiatan Satgas Penanganan Covid-19 dibiayai dengan DIPA dari BNPB," jelas Airlangga melalui siaran tertulisnya, Rabu (26/8/2020).
Selain merombak pos anggaran, Komite Penanganan Covid-19 dan PEN juga melakukan penyisiran atas semua program. Sehingga diperoleh berapa anggaran yang akan diperkirakan masih belum terserap sampai dengan akhir tahun 2020.
Kendati demikian, detail rinician anggaran yang masih bisa dimanfaatkan tersebut, akan dibahas lebih lanjut melalui rapat koordinasi, antara Ketua Komite dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo.
"Besok akan dilakukan pembahasan khusus antara Ketua Komite dengan Menteri Keuangan, Menteri Kesehatan dan Kepala BNPB," jelas Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan, bahwa komite penanganan covid-19 dan PEN ingin memastikan alokasi anggaran yang sudah ada programnya ini bisa dipastikan realisasinya.
Sementara, jika ada program yang berpotensi tidak terealisasi dan tidak terserap anggarannya, Komite juga sudah siapkan beberapa usulan program baru.
"Kita sudah siapkan beberapa usulan program baru dengan kriteria yang berdampak signifikan terhadap ekonomi kita," jelas Airlangga.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Dia, Satu-satunya Harapan Agar Ekonomi RI Bangkit