
Corona 'Bunuh' Sektor Penerbangan, Puluhan Ribu Orang Di-PHK

11. Norwegian Air
Empat dari anak perusahaan Norwegian Air, yang ada di Swedia dan Denmark, telah mengajukan kebangkrutan pada akhir April. Maskapai itu juga mengakhiri berbagai kontrak kepegawaian di AS dan Eropa. Secara keseluruhan, 4.700 pekerja akan terdampak PHK.
12. EasyJet
Maskapai penerbangan bertarif rendah Inggris, EasyJet memangkas sekitar 4.500 pekerja atau 30% dari tenaga kerjanya pada Juni. Maskapai mengatakan akan mengurangi lebih banyak lagi jika pemerintah Inggris mempertahankan aturan lockdown di Inggris Raya.
13. Alaska Airlines
Alaska Airlines, yang mempekerjakan sekitar 23.000 orang, mengatakan pada Juni bahwa mereka akan merumahkan hingga 3.000 pekerja.
14. Finnair
Maskapai nasional Finlandia, Finnair, mengumumkan rencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 1.000 karyawannya atau setara sekitar 15% dari angkatan kerjanya.
Finnair mengatakan 1.000 pekerja yang terdampak PHK tidak termasuk awak kabin dan dek penerbangan. Mereka hanya akan diminta untuk terus mengambil cuti sampai ada pemberitahuan lebih lanjut, jelas perusahaan.
15. IndiGo
Maskapai penerbangan terbesar India, IndiGo mengatakan akan memecat 10% stafnya pada Juli dan berupaya untuk menghemat biaya hingga 40 miliar rupee.
"Tidak mungkin bagi perusahaan kami untuk melewati badai ekonomi ini tanpa melakukan pengorbanan, demi kelangsungan operasi bisnis kami," kata CEO IndiGo, Ronojoy Dutta dalam sepucuk surat kepada investor pada Juli.
16. Alaska Airlines
Alaska Airlines bersiap untuk merumahkan sebanyak 3.000 pekerja dari 23.000 tenaga kerjanya tahun depan.
"Hal-hal kemungkinan tidak akan kembali ke tingkat sebelum Covid-19 dalam 12 bulan ke depan," kata Presiden Alaska Air Group Ben Minicucci dalam wawancara video pada Juni.
"Kami melihat perusahaan yang lebih kecil pada 2021. Kami melihat industri yang lebih kecil, sebenarnya. Kami pikir kami akan mengurangi sekitar 3.000 pekerja."
17. American Airline
American Airlines berencana untuk melakukan PHK pada 19.000 karyawan pada Oktober ketika bantuan pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk melindungi pekerja berakhir.
"Kami telah berkali-kali memberi Anda, seringkali informasi baru yang serius di dunia yang tidak dapat kami bayangkan selama pandemi ini," tulis CEO American Airlines Doug Parker dan presidennya, Robert Isom, dalam catatan kepada staf, Selasa (25/8/2020).
"Hari ini adalah pesan tersulit yang harus kami umumkan sejauh ini, pengumuman pengurangan staf yang tak terhindarkan mulai 1 Oktober." tambahnya, mengutip CNBC International.
American Airlines yang berbasis di Fort Worth, Texas, mempekerjakan lebih dari 140.000 orang pada Maret.
[Gambas:Video CNBC]
