Internasional

Corona Mengganas, Korsel Wajibkan Masker Dalam & Luar Ruangan

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 August 2020 17:23
Public officials disinfect pews as a precaution against the coronavirus at the Yoido Full Gospel Church in Seoul, South Korea, Friday, Aug. 21, 2020. South Korea's Centers for Disease Control and Prevention on Friday reported new infections from practically all major cities nationwide, including Busan, Gwangju, Daejeon, Sejong and Daegu, a southeastern city that was the epicenter of a massive outbreak in late February and March. (AP Photo/Ahn Young-joon)
Foto: Wabah Virus Corona di Korea Selatan. (AP/Ahn Young-joon)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Kota Seoul, Korea Selatan, untuk pertama kalinya memerintahkan masyarakat untuk selalu menggunakan masker di tempat umum, baik di dalam dan luar ruangan pada Senin (24/8/2020).

Aturan ini dibuat untuk memerangi lonjakan kasus virus corona (Covid-19) di daerah metropolitan Korea Selatan yang padat penduduk, juga terkait dengan kluster baru yang bermunculan belum lama ini.



Pada Mei lalu, Pemerintah Seoul hanya memerintahkan masyarakat untuk mengenakan masker saat berada di transportasi umum dan taksi. Namun pejabat kesehatan mulai memberlakukan tingkat jarak sosial tertinggi karena adanya lonjakan kasus baru.

"Jika kami gagal meratakan kurva minggu ini, kami yakin kami akan menghadapi krisis yang sangat penting, bahwa virus akan menyebar ke seluruh negara," kata pejabat kementerian kesehatan Yoon Tae-ho dalam sebuah pengarahan, dikutip dari Reuters.



Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 266 kasus baru pada tengah malam pada Minggu (23/8/2020), turun dari 397 sehari sebelumnya. Namun angka ini tetap menjadi peningkatan harian tiga digit dalam seminggu terakhir.

Secara keseluruhan, Korsel telah melaporkan 17.665 kasus positif corona, dengan 309 kasus kematian, dan 14.219 pasien berhasil sembuh.

Sebelum adanya lonjakan kasus dan kluster baru yang bermunculan, Korsel telah banyak dipuji karena keberhasilannya dalam menangani virus, dengan pengujian ekstensif dan pelacakan kontak yang agresif.

Namun Yoon mengatakan penyelidik kesehatan tidak dapat menentukan rute penularan sekitar 20% dari kasus baru-baru ini, yang disebut spreader dalam diam.

Guna menghindari hal tersebut, Yoon menghimbau masyarakat untuk menghindari meninggalkan rumah dan membatalkan perjalanan yang tidak perlu.

Pemerintah juga telah memperluas aturan jarak sosial tingkat kedua, yang telah diberlakukan di Seoul dan beberapa daerah lain di negara itu. Aturan tersebut melarang pertemuan gereja secara langsung dan menutup klub malam, buffet, dan kafe siber.

Para pejabat khawatir bahwa Korsel berada di ambang pandemi nasional karena jumlah kasus baru meningkat di 17 wilayahnya.

KCDC juga mengatakan bahwa mereka pada akhirnya akan menerapkan aturan jarak sosial tahap 3 yang paling sulit, dengan sekolah dan bisnis wajib ditutup jika tingkat peningkatan infeksi baru tidak melambat.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Intip Persiapan New Normal Siswa Korsel, Mari ke Sekolah Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular