
Rekor Terus Pecah, Ada Super Spreader Corona di Korea Selatan

Jakarta, CNBC Indonesia - Angka terjangkit virus corona (Covid-19) dari hari ke hari kian membesar. Setidaknya sudah ada 213 negara dan teritori dengan 23.582.985 orang positif corona per Senin (24/8/2020).
Sementara ada 812.487 kasus kematian, dan 6.690.013 pasien berhasil sembuh, menurut data Worldometers. Dari total tersebut, jumlah kasus aktif ada 6.690.013 kasus dengan rincian: 6.628.499 (99%) pasien dalam kondisi ringan, dan 61.514 (1%) dalam kondisi serius atau kritis.
Korea Selatan kembali menjadi sorotan, sebab munculnya cluster penyebaran baru yang disebabkan oleh super speader (penularan super). Pada Minggu (23/8/2020), Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan kenaikan harian tertinggi dalam kasus virus corona baru sejak awal Maret.
KCDC melaporkan 397 infeksi baru pada Sabtu (22/8/2020) tengah malam, naik dari 332 hari sebelumnya dan menandai lebih dari seminggu kenaikan angka tiga digit harian. Ini membuat total kasus corona di Korsel menjadi 17.665 kasus positif, 309 kematian, dan 14.219 berhasil sembuh hingga kini.
Mulai Minggu, pemerintah Korsel memperpanjang aturan jarak sosial tingkat kedua yang telah diberlakukan di Seoul ke daerah lain di negara itu, melarang pertemuan gereja secara langsung dan menutup klub malam, prasmanan, dan kafe siber.
Otoritas kesehatan mengatakan bahwa mereka pada akhirnya dapat menerapkan aturan jarak sosial tahap 3 yang paling sulit, dengan sekolah dan bisnis didesak untuk ditutup jika tingkat peningkatan infeksi baru tidak melambat.
"Kami berada di ambang pandemi nasional karena jumlah kasus baru meningkat di 17 wilayah di seluruh negeri," kata Jung Eun-Kyeong, Direktur Jenderal di KCDC dalam sebuah penjelasan, dilansir dari Reuters.
"Harap tinggal di rumah sebanyak mungkin, kecuali jika Anda benar-benar perlu (keluar) untuk keperluan, atau untuk bekerja dan mengunjungi dokter."
Keluarga memosting catatan di media sosial yang mengatakan mereka telah membatalkan rencana liburan ke hotel terdekat dan pulau resor selatan Jeju untuk mematuhi pedoman pemerintah.
Pada Jumat (20/8/2020), otoritas kesehatan mengatakan infeksi virus korona Korsel kembali "berjalan lancar" karena ratusan infeksi muncul dari Gereja Presbyterian Sarang Jeil yang dijalankan oleh seorang pengkhotbah sayap kanan. Jung mengatakan sejauh ini total 841 kasus yang dikonfirmasi terkait dengan gereja tersebut.
Anggota gereja yang menghadiri protes anti-pemerintah di Seoul pada 15 Agustus juga telah menyebabkan kenaikan kasus baru di seluruh negeri, sementara cluster lain baru-baru ini telah dikaitkan dengan toko Starbucks di cabang Paju, Seoul utara.
Seorang super spreader tanpa mengenakan masker di Starbucks Paju berhasil menulari 55 orang lain yang juga tak mengenakan masker. Namun bagi para staf di sana tidak terpapar berkat mengenakan masker.
Sebagaimana dilaporkan Yonhap, paparan Covid-19 di lingkungan tertutup menimbulkan risiko tertular penyakit, dan AC dapat meningkatkan risiko lebih lanjut saat orang bernapas di lingkungan tertutup.
Selain di Starbucks Paju, pada Agustus awal, otoritas kesehatan mengidentifikasi lebih dari 15 kasus terkait dengan toko Kopi Hollys di Daerah Gangnam, Seoul selatan.
Berikut deretan 10 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia:
1. Amerika Serikat (5.874.146 positif, 180.604 meninggal, 3.167.063 sembuh)
2. Brasil (3.605.783 positif, 114.772 meninggal, 2.709.638 sembuh)
3. India (3.105.185 positif, 57.692 meninggal, 2.336.796 sembuh)
4. Rusia (956.749 positif, 16.383 meninggal, 770.639 sembuh)
5. Afrika Selatan (609.773 positif, 13.059 meninggal, 506.470 sembuh)
6. Peru (594.326 positif, 27.663, 399.357 sembuh)
7. Meksiko (560.164 positif, 60.480 meninggal, 383.872 sembuh)
8. Kolumbia (541.147 positif, 17.316 meninggal, 374.030 sembuh)
9. Spanyol (407.879 positif, 28.838 meninggal)
10. Republik Chili (397.665 positif, 10.852 meninggal, 371.179 sembuh)
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Malapetaka di Korsel, Kala Starbucks Jadi 'Sarang' Corona