
50% Travel Agent Sudah Siap-Siap Gulung Tikar, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah kembali membuka pariwisata untuk turis domestik, dimulai dari Bali sejak 31 Juli 2020 lalu. Kebijakan ini disambut baik para pelaku usaha biro perjalanan atau travel agent. Sebab bila tak ada pembukaan sektor pariwisata, maka mulai September 2020 bakal banyak travel agent gulung tikar.
"Sangat menyambut baik dan positif. Karena Bali adalah parameter untuk wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Tapi saat ini kita fokus wisatawan Nusantara. Dan ini mendorong perekonomian berjalan," kata Ketua Umum Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Nunung Rusmiati kepada CNBC Indonesia, Jumat (7/8/20).
Dia menyebut, sekitar 7.000 travel agent di bawah ASITA siap mendukung kebijakan ini. Nunung Rusmiati bilang, pihaknya sudah melakukan persiapan untuk kembali menggairahkan sektor pariwisata.
"Dalam arti sesuai dengan SOP dan protokol yang sudah kita buat. Itu juga kita buatnya berkomunikasi dan berdiskusi dengan Kemenparekraf, Marves, dan Kemenkes. Kita lebih dari 4 bulan tidak ada kegiatan, dengan tidak ada kegiatan itu kita mempersiapkan pasca Covid-19, gimana ketika dibuka kita betul-betul sudah siap," urainya.
Selama pariwisata ditutup, dia mengakui bahwa nasib biro perjalanan benar-benar terpuruk. Hanya saja, dia memastikan belum sampai ada biro perjalanan di bawah ASITA yang tutup permanen.
"Memang saat ini jangankan travel agent, apapun bisnis itu turun. Sekarang belum tutup betul-betul 100% karena kami masih berharap bisa berjalan lagi. Memang kalau kita diskusi, kalau udah Juni, September sampai Desember tidak dibuka, betul-betul hampir 50% tutup. Tapi saat ini kita berusaha tidak tutup. Dan berusaha juga tidak PHK karyawan," ujarnya.
Pembukaan kembali sektor pariwisata menjadi angin segar. Hanya saja, bukan berarti biro perjalanan langsung mendapat napas panjang. Setelah tak beroperasi hampir 4 bulan, dia mengaku sulit untuk langsung dapat cuan besar.
"Jadi mudah mudahan ini cepat kembali, tadi mancanegara pada September untuk Bali. Mudah-mudahan tidak sampai menutup yang sekarang ini sudah sangat sangat susah," katanya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 4 Bulan Mati Suri, Travel Agent Berharap Cuan Wisata di Bali