Tak Ada Libur Panjang Akhir Tahun, Nasib Agen Travel Sedih?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
02 December 2020 14:27
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dengan terbangunnya akses jalan akan meningkatkan akselerasi pengembangan destinasi wisata yang secara otomatis merangsang pengembangan kawasan dan pertumbuhan ekonomi.
foto : Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah resmi memotong cuti bersama atau libur panjang di akhir tahun mendatang. Kebijakan tersebut bakal mengubah skema berlibur masyarakat dan berdampak pada Industri pariwisata. Namun, khusus untuk industri agen travel nampaknya tidak berdampak signifikan.

"Masukan teman-teman, kami melihat dipangkas atau tidak liburnya, tidak berarti untuk industri travel agent secara khusus. Kalau industri pariwisata keseluruhan akan kena dampak, terutama hotel dan mungkin restoran juga," kata Sekjen Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno kepada CNBC Indonesia, Rabu (2/12).

Ia melihat agen travel tidak terlalu terkena dampak karena saat ini masyarakat sudah mulai mengubah pola berwisata, dari yang sebelumnya membentuk rombongan menjadi keluarga. Selain itu, masyarakat lebih banyak yang menggunakan kendaraan pribadi di lokasi berwisatanya. Akhirnya, agen travel sedikit demi sedikit tersisihkan.

"Karena pola bepergian berubah, lebih banyak road trip kemudian staycation akhirnya travel agent yang notabene tukang jahit mengemas akomodasi, paspor atraksi, restoran, souvenir, jasa transportasi, pemandu wisata, ini kayanya belum dimanfaatkan secara maksimal. Jadi misal berlibur di Bali atau Yogya nggak perlu lagi kendaraan di sananya," kata Pauline.

Perubahan pola berwisata dari masyarakat mengharuskan agen travel bisa lebih banyak berinovasi. Apalagi, jumlah orang yang berwisata akan semakin dikit setelah Pemerintah memutuskan untuk menghapus beberapa hari cuti bersama.

Menteri Koordinator Bidang PMK Muhadjir Effendi menyampaikan jika pemerintah telah memutuskan untuk memangkas libur akhir tahun dan cuti bersama Desember 2020. Ada 3 hari yang dipangkas.

"Tapi tetap akan ada dua libur yakni Libur Natal dan Libur Tahun Baru. Kemudian ditambah satu pengganti libur Idul Fitri," kata Muhadjir.

"Secara teknis ada pengurangan libur dan cuti bersama 3 hari. Yaitu 28-29-30 Desember 2020. Ini akan ditandatangani 3 menteri," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 50% Travel Agent Sudah Siap-Siap Gulung Tikar, Kok Bisa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular