Hong Kong Kembali Izinkan Pengunjung Makan di Restoran

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
31 July 2020 13:55
Staff at the Mediamatic restaurant serve food to volunteers seated in small glasshouses during a try-out of a setup which respects social distancing abiding by government directives to combat the spread of the COVID-19 coronavirus in Amsterdam, Netherlands, Tuesday, May 5, 2020. (AP Photo/Peter Dejong)
Foto: Rumah Makan Kaca di Belanda. (AP/Peter Dejong)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pihak berwenang Hong Kong, kembali menarik keputusan untuk melarang semua restoran untuk makan di tempat, Kamis (30/7). Ini lantaran membawa ketidaknyamanan dan kesulitan bagi banyak pekerja.

Mulai Jumat, restoran-restoran akan dapat melanjutkan layanan makan malam untuk sarapan dan makan siang, asalkan mereka beroperasi pada kapasitas 50% dan memastikan pengunjung duduk dengan jarak 1,5 meter di antara masing-masing meja.

Makan ditempat hanya akan diizinkan dari jam 5 pagi sampai jam 5 sore. Di malam hari, restoran hanya boleh menyajikan makanan dibawa pulang atau takeaway.

Larangan makan di restoran, yang diumumkan pada hari Senin lalu mulai berlaku pada hari Rabu (29/7). Pihak berwenang telah melarang outlet apa pun untuk mengizinkan pengunjung makan.

Larangan ini diikuti oleh gelombang kemarahan publik yang meluas, dan kelompok-kelompok restoran yang memiliki hubungan dengan partai-partai pro-Beijing yang berpengaruh dan menyuarakan kekecewaan terhadap langkah-langkah tersebut. Dimana larangan itu telah didesak oleh para ahli epidemiologi untuk memperlambat infeksi COVID-19 di tengah lonjakan kasus baru.

Pembatasan lain yang diumumkan pada hari Senin termasuk larangan pertemuan lebih dari dua orang dan wajib menggunakan masker di semua tempat umum.

Larangan makan di dalam

Setelah pelarangan itu, para pekerja konstruksi dan kantor di seluruh kota berusaha mencari tempat teduh saat mereka makan siang. Mereka terpaksa makan di trotoar dan taman dan bahkan di dalam toilet umum untuk menghindari diri dari hujan lebat atau terik matahari.

Pihak berwenang Hong Kong sejak itu telah membuka 19 pusat komunitas untuk penduduk dan pekerja untuk mendapatkan makanan mereka.

Ivan Tong, seorang insinyur berusia 24 tahun yang membeli makan siangnya di distrik komersial Tsim Sha Tsui, mengatakan banyak industri tidak memiliki tempat makan untuk para pekerja dan beberapa perusahaan tidak mengizinkan karyawannya makan di dalam.

"Meskipun langkah-langkah ini bertujuan untuk menurunkan jumlah kasus yang dikonfirmasi, mungkin lebih berbahaya karena orang-orang jadi lebih lama berada di luar," kata Tong.

Menanggapi larangan tersebut, bisnis swasta yang beragam seperti salon penata rambut dan perusahaan bus serta gereja menyediakan ruang bagi masyarakat untuk makan.

Satu salon, Hair La Forme, memosting di Facebook bahwa mereka menyediakan air, serbet dan toilet ber-AC secara gratis. "Setiap kali seseorang makan, makanan itu akan sepenuhnya didesinfeksi," katanya.

Hong Kong telah menjadi contoh baik untuk menangani virus corona di awal, dengan transmisi lokal berakhir pada awal musim panas. Tetapi virus telah kembali dalam beberapa minggu terakhir dari para warganya yang menjalani karantina wajib setelah kedatangan, seperti awak kapal, maskapai internasional, pebisnis dan pejabat senior yang bepergian ke Cina daratan.

Sebelumnya, Hong Kong telah melaporkan 149 kasus Covid-19 baru pada hari Kamis, rekor harian. Infeksi baru termasuk 145 yang ditularkan secara lokal.

Lebih dari 1.500 infeksi baru telah terdeteksi sejak awal Juli setengah dari total sejak virus pertama kali menyerang Hong Kong pada akhir Januari.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Waduh! Hong Kong Kembali Catatkan Rekor Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular