
Soal Ketegangan AS-China, Ini Kekhawatiran Singapura

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan ia khawatir ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China akan berlangsung hingga melewati pemilihan presiden AS yang akan berlangsung pada November mendatang.
"Secara historis dalam tahun-tahun pemilihan presiden, hubungan AS-China selalu terjerat dalam kampanye presiden. Dan setelah itu, setelah beberapa waktu ketika pemerintahan baru berkuasa, Anda mulai memahami seperti apa, sebenarnya, dunia ini seperti apa dan keadaan mulai tenang." katanya saat berbicara pada dialog virtual yang diselenggarakan oleh Dewan Atlantik, Selasa (28/7/2020).
"Saya tidak yakin apakah ini akan terjadi kali ini, karena bidangnya sangat berbeda, dan tingkat animus, dan sedih untuk mengatakan, konsensus bipartisan tentang memperlakukan China sebagai ancaman sangat luar biasa.
"Dan saya khawatir itu akan berlanjut melewati pemilu dan jika itu terjadi, saya pikir itu pertanda buruk bagi dunia." kata Lee.
Namun demikian, saat mendapati pertanyaan soal harapannya akan hubungan AS-China yang membaik setelah pemilihan presiden AS pada 3 November nanti, Lee memiliki pandangan positif. "Kami harap begitu," jawab Lee, sebagaimana dilaporkan Channel News Asia.
Lebih lanjut, Lee mengatakan bahwa keadaan hubungan AS-China saat ini merupakan situasi yang tidak menguntungkan, di mana tindakan saling serang kedua ekonomi terbesar di dunia itu sudah berdampak ke banyak hal dan makin menyebar ke banyak bidang.
"Adalah normal di antara dua kekuatan bahwa Anda akan memiliki area di mana Anda memiliki kontradiksi dan area di mana Anda dapat bekerja sama," katanya. "Tapi saya pikir bagaimana hal-hal telah berkembang selama beberapa tahun terakhir, Anda memiliki banyak bidang di mana tidak hanya ada kontradiksi, tetapi juga ketidakpercayaan yang mendalam, dan ini korosif dan itu membuat hubungan yang sangat sulit menjadi sangat berbahaya.
"Karena jika itu salah, itu bukan sembarang hubungan bilateral, itu adalah hubungan bilateral paling penting di dunia - antara Amerika Serikat yang sangat kuat, dan antara negara dengan seperempat umat manusia. Dan saya tidak berpikir itu adalah bentrokan yang bisa dianggap remeh." jelasnya.
Hubungan AS-China memang telah memanas dalam beberapa tahun terakhir, apa lagi setelah Donald Trump menjadi presiden AS.
Perselisihan kedua negara telah terjadi dalam berbagai bidang, mulai dari perdagangan, teknologi, urusan Hong Kong dan Muslim Uighur, sampai juga soal Laut China Selatan. Bahkan beberapa pakar telah menyebut hubungan kedua negara telah mencapai titik terendahnya dan perselisihan mereka berpotensi semakin memburuk.
(res/res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Dingin AS-China, Ini Deretan Konflik Trump-Xi Jinping
