
Australia-AS vs China di Laut China Selatan, Filipina Nyerah

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Filipina Rodrigo Duterte banjir kritikan di dalam negeri setelah mengeluarkan pernyataan bahwa Filipina tak sanggup berperang dengan China di Laut China Selatan.
Hal ini diungkapkannya dalam sebuah pidato kenegaraan terkait sengketa wilayah China dan Filipina di kawasan itu.
"Kita tak bisa pergi berperang," katanya sebagaimana ditulis Reuters.
Ia pun berujar sempat berbicara dengan Xi Jinping dan meminta China memberi akses negara itu ke vaksin Covid-19 yang tengah dikembangkan.
Ia mengatakan tak punya pilihan selain menempuh jalur diplomatik dalam penyelesaian masalah dan tak memihak Amerika Serikat (AS).
Hal ini jauh berbeda dengan apa yang diucapkan Kemenlu Filipina awal bulan ini, di mana Filipina dikatakan siap bergabung dengan militer AS dan sekutu untuk berpatroli mengamankan Laut China Selatan dari klaim China.
Filipina juga keras menentang Beijing saat peringatan putusan Pengadilan Arbitrase 2016 yang menganulir semua klaim Beijing soal 80% wilayah Laut China Selatan, beberapa waktu lalu.
Saat ini AS beserta aliasinya, seperti Australia juga telah meningkatkan kerja sama militer. Termasuk pengawasan bersama di laut kaya minyak dan gas itu.
Melunaknya sikap Duterte mendapatkan kecaman dari sejumlah anggota senat di negeri itu.
"Kami tidak tidak layak sebagai sebuah negara," ujar Senator Panfilo Lacson, ketua komite pertahanan Senat, mengkritik Duterte dikutip dari Inquirer.
"Kami milik komunitas bangsa-bangsa dan kami semua terikat oleh aturan hukum yang diakui secara internasional. Di situlah letak kekuatan kami," ujarnya lagi.
Sementara itu, China menghargai pernyataan Presiden Filipina Rodrigo Duterte tentang Laut Cina Selatan dan siap untuk menyelesaikan perselisihan maritim dengan Filipina melalui konsultasi yang bersahabat.
"Kami menghargai pernyataan Presiden Duterte dan siap untuk menyelesaikan sengketa maritim dengan Filipina melalui konsultasi persahabatan, untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan dan seluruh wilayah," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin
"Filipina adalah tetangga dekat yang bersahabat dan kami akan memberikan prioritas pada kebutuhannya begitu kami berhasil mengembangkan vaksin."
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duterte Tangkap Semua Warga Filipina Tak Pakai Masker
