Internasional

Awas Panas Dunia! AS Mau Boikot Olimpiade Beijing China

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
07 April 2021 06:50
Chinese and U.S. flags flutter near The Bund, before U.S. trade delegation meet their Chinese counterparts for talks in Shanghai, China July 30, 2019.  REUTERS/Aly Song
Foto: Bendera Tiongkok dan AS berkibar di dekat Bund, jelang delegasi perdagangan AS bertemu dengan China di Shanghai, Cina 30 Juli 2019. REUTERS / Aly Song

Jakarta, CNBC Indonesia - Hubungan yang buruk dengan China membuat Amerika Serikat (AS) dan sekutunya mempertimbangkan untuk memboikot bersama Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing, China. Agenda itu akan berlangsung pada 4-20 Februari mendatang.

"Ini (boikot bersama) adalah sesuatu yang pasti ingin kami diskusikan," kata Juru Bicara Ned Price kepada wartawan, ketika ditanya tentang rencana pemerintahan Biden menjelang pertandingan internasional, pada Selasa (6/4/2021).

"Pendekatan terkoordinasi tidak hanya untuk kepentingan kami tetapi juga untuk kepentingan sekutu dan mitra kami."

Price mengatakan AS memang belum membuat keputusan, tetapi khawatir tentang pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang mengerikan di China. Melalui Twitter, Price menambahkan AS akan terus berkonsultasi dengan sekutunya mengenai boikot tersebut.

Dilansir dari CNBC International, potensi boikot diplomatik Olimpiade datang saat pemerintahan Presiden Joe Biden mengumpulkan sekutu untuk meningkatkan tekanan internasional terhadap China. Meskipun ada dukungan bipartisan yang luas untuk mengambil sikap kebijakan yang lebih keras terhadap China, tetapi hampir tidak ada kesepakatan bersama bahwa boikot akan menjadi jalan paling produktif untuk memberikan efek jera terhadap Negeri Tirai Bambu.

Maret lalu, AS memberi sanksi kepada dua pejabat China, dengan alasan peran mereka dalam pelanggaran HAM yang serius terhadap etnis minoritas di Xinjiang. Sanksi oleh pemerintahan Biden melengkapi tindakan yang juga diambil oleh Uni Eropa, Inggris dan Kanada.

Di sisi lain, Beijing menolak tuduhan AS bahwa mereka telah melakukan genosida terhadap Uighur, populasi Muslim yang berasal dari Daerah Otonomi Xinjiang di barat laut China. Kementerian Luar Negeri China menyebut klaim tersebut sebagai kebohongan jahat yang dirancang untuk mencoreng nama dan menggagalkan pembangunan China.

Biden sempat berbicara dengan Presiden China Xi Jinping pada Februari. Sebelumnya ia mengatakan bahwa pendekatannya ke China akan berbeda dari pendahulunya karena dia akan bekerja lebih dekat dengan sekutu untuk meningkatkan tekanan terhadap Beijing.

Ketegangan antara Beijing dan Washington melonjak di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump, yang meningkatkan perang dagang dan melarang perusahaan teknologi China melakukan bisnis di AS. Selama empat tahun terakhir, pemerintahan Trump menyalahkan China atas berbagai hal, termasuk pencurian kekayaan intelektual, praktik perdagangan yang tidak adil, hingga pandemi virus corona.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Xi Jinping Ngamuk, Biden Resmi Boikot Olimpiade Beijing

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular