
FBI Tangkap 4 Warga China, Dituding Mata-mata Militer di AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat dan China semakin panas. Di tengah upaya memutus pos diplomatik satu sama lain, AS mengumumkan menangkap empat peneliti China, yang dituding mata-mata dan memiliki hubungan dengan militer China.
Tiga peneliti itu adalah Song Chen, Wang Xin dan Tang Juan yang berada di wilayah California. Sementara yang keempat adalah seorang mahasiswa pascasarjana bernama Zhao Kaikai, yang mempelajari kecerdasan buatan di Univeristas Indiana.
FBI mengatakan mereka melakukan pembohongan visa. Pasalnya keempatnya tidak menyebutkan hubungan mereka dengan tentara nasional China (PLA) dan Partai Komunis Tiongkok.
Song mengaku bahwa dirinya tidak lagi melayani PLA sejak 2011. Namun tulis FBI, ia terus bekerja untuk AU China.
Sedangkan Wang, ia disebut sebagai profesor kedokteran di PLA. Ia dituding hendak mengirimkan penelitian dari AS ke China, saat ditangkap.
Tang disebut sebagai peneliti rekanan di rumah sakit Angkatan Udara China. Sebelumnya, ia diyakini AS bersembunyi di konsulat China di San Fransico selama berminggu-minggu.
Zhao sendiri disebut bertugas di Universitas Nasional Teknologi Pertahanan, sekolah tinggi militer ternama.
Departemen Kehakiman AS mengatakan keempatnya menyusup ke institusi AS untuk mendapatkan pengetahuan ilmian dan teknologi.
"Ini adalah rencana dari Partai Komunis Tiongkok untuk mengambil keuntungan dari masyarakat AS yang terbuka," kata Asisten Jaksa Agung John Demers dikutip dari AFP, Sabtu (25/7/2020).
Keempatnya menghadapi hukuman 10 tahun penjara. Selain itu, mereka juga dikenai denda 250.000 untuk penipuan visa.
Sementara itu, Beijing menilai laporan itu sebagai "penganiayaan politik". AS disebut melecehkan dan sewenang-wenang pada mahasiswa dan ilmuan asal China.
Hubungan diplomatik AS dan China. Kedua negara saling tutup paksa pos-pos diplomatik.
AS meminta konsulat China di Houston tutup karena tuduhan mata-mata. China membalas dengan menutup konsulat AS di Chengdu.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Adu Mulut Belum Berakhir, Ini Ancaman Terbaru China ke AS
