
Pengumuman! Perang Dagang AS-China Lanjut Kawan, Enjoy....

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (3/6/2021) meminta eksekutif untuk pembatasan investasi dari AS di beberapa perusahaan yang terafiliasi dengan upaya pengembangan kemampuan militer China.
Mengutip CNBC International, dalam perintah itu, Biden melarang investor AS dari kepentingan keuangan di 59 perusahaan China karena kekhawatiran akan hubungan mereka dengan ambisi geopolitik Beijing.
"Perintah eksekutif ini memungkinkan Amerika Serikat untuk melarang investasi AS di perusahaan-perusahaan China yang merusak nilai-nilai keamanan atau demokrasi Amerika Serikat dan sekutu kami," kata Gedung Putih dalam siaran pers.
Di antara 59 perusahaan yang dilarang adalah Aero Engine Corp of China, Aerosun Corp, Fujian Torch Electron Technology, dan Huawei Technologies.
Langkah ini diketahui melanjutkan beberapa bagian dari kebijaksanaan keras yang diambil mantan Presiden Donald Trump terhadap Negeri Tirai Bambu. Trump dalam masa jabatannya mengeluarkan daftar hitam yang ditujukan ke lebih dari 48 perusahaan China.
Seorang perwakilan Kementerian Luar Negeri China menentang langkah pemerintahan Biden ini dengan mengatakan bahwa perintah yang awalnya dicanangkan pemerintahan Trump ini dieksekusi oleh Biden dengan mengabaikan fakta sama sekali.
"AS harus menghormati aturan hukum dan pasar, memperbaiki kesalahannya, dan menghentikan tindakan yang merusak tatanan pasar keuangan global dan hak serta kepentingan sah investor," kata juru bicara Wang Wenbin kepada wartawan di Beijing.
Dalam kepemimpinan Biden, arah hubungan Washington terhadap Beijing memang tidak berubah ke arah yang lebih baik. Biden seringkali membuat beberapa langkah-langkah serangan yang ia alamatkan kepada China.
Terbaru, Biden mengumumkan bahwa ia telah memerintahkan tinjauan intelijen lebih rinci tentang apa yang dia katakan sebagai dua skenario yang sama masuk akal tentang asal-usul pandemi Covid-19. Salah satu skenario itu adalah virus Covid-19 menyebar dari laboratorium virologi Wuhan.
China menanggapi manuver Biden ini merupakan sebuah pengalih perhatian.
"AS terus menggembar-gemborkan teori kebocoran laboratorium," kata kementerian itu.
"Apakah mereka benar-benar peduli tentang melacak sumber atau mencoba mengalihkan perhatian?"
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menang Banyak, China Surpus Dagang Besar dengan AS di 2020