Ekspor RI ke AS & China Anjlok, Eropa Naik Tipis

Arrijal Rachman, CNBC Indonesia
15 February 2024 15:00
Containers are seen at the port in San Pedro, California, U.S., March 22, 2018.  REUTERS/Bob Riha, Jr.
Foto: REUTERS/Bob Riha, Jr.

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekspor Indonesia lesu di tengah ekspansifnya indikator kinerja negara-negara mitra dagang utama. Seperti China dengan angka PMI Manufakturnya 50,8.

Mengutip catatan Badan Pusat Statistik (BPS) kinerja ekspor Indonesia ke China pada Januari 2024 hanya senilai US$ 4,57 miliar, turun sebesar 20,73% dibanding Desember 2023 yang senilai US$ 5,76 miliar. Dibanding Januari 2023 yang nilainya US$ 5,24 miliar, turun 12,92%.

"Penurunan ekspor ke Tiongkok utamanya disebabkan oleh penurunan nilai ekspor bahan bakar mineral, bijih logam, terak dan abu, serta lemak dan minyak hewan nabati," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Kamis (15/2/2024)

Tidak hanya ke China, penurunan ekspor juga terjadi ke India dari senilai US$ 1,83 miliar pada Desember 2023 menjadi US$ 1,78 miliar pada Januari 2024 atau turun 2,53%. Namun dibanding Januari 2023 yang senilai US$ 1,35 miliar, naik 31,8%.

Demikian juga dengan ke Amerika Serikat, nilai ekspor dari Indonesia pada Januari 2024 hanya US$ 1,99 miliar atau turun 3,55%, sedangkan dibanding Januari 2023 yang senilai US$ 1,94 miliar naik 2,24%.

Porsi ekspor Indonesia pada Januari 2024 ke China merupakan yang tertinggi sebesar 23,9%, diikuti Amerika Serikat sebesar 10,41%, dan India 9,33%.

Ke negara-negara ASEAN yang porsinya 17,05% dengan nilai US$ 3,26 miliar pada Januari 2024, juga turun dibanding Desember 2023 yang sebesar US$ 3,35 miliar, dan bahkan anjlok dibanding Januari 2023 yang sebesar US$ 3,94 miliar.

Ke Eropa, yang porsi ekspor Indonesia ke kawasan itu dari total ekspor senilai 7,75% cenderung naik pada Januari 2024 dengan nilai US$ 1,48 miliar dibanding Desember 2023 yang hanya US$ 1,3 miliar. Sedangkan dibanding Januari 2023 malah turun karena saat itu nilainya US$ 1,77 miliar.

"Ekspor non migas ke ASEAN turun baik secara bulanan maupun secara tahunan, sedangkan ekspor ke kawasan Uni Eropa meningkat secara bulanan tapi secara tahunan turun," tegas Amalia.

Secara keseluruhan, nilai ekspor Januari 2024 pun hanya US$20,52 miliar. Turun 8,34% dibanding Desember 2023 dan juga turun 8,06% dibandingkan Januari 2023


(arm/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Tak Bisa Cuma Andalkan China, RI Wajib Perluas Pasar Ekspor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular