
Putera Mahkota Saudi Dituduh Memprovokasi Pembunuh, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi hingga saat ini belum terungkap. Jelang dua tahun kasus tersebut terjadi, pengadilan yang dilangsungkan untuk membongkar kasus ini.
Namun, baru-baru ini sebuah laporan yang dirilis oleh media Turki, Anadolu Agency, menyebutkan tersangka utama pembunuhan tersebut adalah Putra Mahkota Kerajaan Saudi, Pangeran Mohammad bin Salman (MBS).
Laporan ini disampaikan oleh Agnes Callamard, seorang pelapor khusus untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Menurut dia, MBS memprovokasi sehingga pembunuhan terjadi. Ini, ujar dia, membuat MBS menjadi tersangka utama.
"Dalam hal yang menentukan siapa yang memerintahkan atau yang menghasut pembunuhan. Dia adalah sosoknya."
Meski demikian, Agnes mengakui hingga saat ini dia tak memiliki bukti tudingan tersebut. Tapi, ia mengatakan, mungkin Badan Intelijen Amerika Serikat alias CIA memiliki bukti.
Khashoggi (59 tahun) adalah wartawan yang menulis kritik pedas pada kerajaan tersebut dalam sebuah kolom di The Washington Post. Sebelum terbunuh, ia datang ke konsulat negaranya di Istanbul, 2 Oktober 2018, untuk mendapatkan dokumen pernikahannya dengan tunangannya warga Turki, Hatice Cengiz.
Khashoggi disebut meninggal secara sadis. Mayatnya hingga kini tak ditemukan.
Awal Juli, Turki menyidangkan pembunuhan Khashoggi. Sebanyak 20 tersangka termasuk dua mantan ajudan Pangeran MBS mulai diadili secara in absentia di negara tempat Khashoggi terbunuh itu. Namun karena in absentia, para pelaku diadili dan dihukum tanpa hadir di persidangan. Saudi menolak ekstradisi dilakukan.
Meski demikian, Saudi sebenarnya juga sudah melakukan persidangan. Delapan pelaku sudah dijatuhi hukuman di Kerajaan Saudi. Sebanyak 5 orang dijatuhi hukuman mati. Sedangkan tiga orang lagi dipenjara sejak tahu lalu.
Tapi, keluarga Khashoggi yang tinggal di Saudi, mengatakan pada bulan Mei bahwa mereka sudah mengampuni pembunuhan itu. Ini secara efektif memberi penangguhan resmi pada para tersangka berdasar hukum Saudi.
Khashoggi sendiri adalah sosok kontroversial bagi pemerintah Saudi. Ia diasingkan ke Amerika Serikat (AS) sejak 2017.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AS Terjunkan Juru Lobi Rp30 M, Game of Thrones Arab Memanas!
