
Ada Apa Saudi? Pembunuh Jamal Khashoggi 'Bebas' Hukuman Mati

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengadilan Arab Saudi membuat keputusan kontroversial. Lima terdakwa pembunuh Jamal Khashoggi kini 'dibebaskan' dari hukuman mati.
Pembatalan itu dikeluarkan Senin (7/9/2020) sebagaimana ditulis AFP. Namun tidak disebutkan siapa saja para terdakwa tersebut.
Sebagai gantinya, pengadilan memberi hukuman antara tujuh hingga 20 tahun. Ini terjadi setelah putra Khashoggi memberi maaf para pembunuh pada Mei, membuka jalan bagi hukuman yang lebih ringan.
Sebelumnya pengadilan memang dilakukan secara tertutup terhadap 11 tersangka tahun lalu. Di Desember Arab Saudi menjatuhkan hukuman mati ke lima tersangka sedangkan sisanya penjara hingga 24 tahun.
Keputusan Saudi ini membuat Hatice Cengiz, tunangan Khashoggi kecewa. Ia menyebut pengadilan Arab Saudi dagelan.
"Putusan yang dijatuhkan hari ini di Arab Saudi sekali lagi membuat ejekan terhadap keadilan," kata Cengiz di Twitter.
Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Agnes Callamard, menyebut keputusan ini tak bermoral. Sama seperti Cengiz, ia menilai keputusan ini 'parodi keadilan'.
"Putusan ini tidak memiliki legitimasi hukum atau moral," tulis Callamard di Twitter.
"Mereka datang pada akhir proses yang tidak adil dan tak transparan."
Jamal Khashoggi adalah seorang jurnalis asal negara kaya minyak itu. Ia awalnya merupakan orang dekat kerajaan namun berubah menjadi kritikus dan kerap membuat artikel di Wall Street.
Di Oktober 2018, ia dikatakan tewas dalam keadaan terpotong-potong di konsulat Arab Saudi di Istanbul. Saat itu ia mengurus izin menikah dengan tunangannya yang seorang warga Turki Hatice Cengiz.
Hal ini mencoreng reputasi penguasa de facto Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Sejumlah suara, termasuk Callamard, menudingnya sebagai otak pembunuhan.
Sementara itu pengadilan Turki, yang juga menyidangkan kasus ini mengecam Arab Saudi. Negara itu menilai putusan Saudi tidak memenuhi harapan global.
"Kami masih belum tahu apa yang terjadi dengan tubuh Khashoggi, yang menginginkannya mati atau apakah ada kolaborator lokal - yang menimbulkan keraguan atas kredibilitas proses hukum," tweet Fahrettin Altun, direktur komunikasi kepresidenan Turki.
Ia mendesak otoritas Saudi untuk bekerja sama dengan penyelidikan Turki.
![]() Pandangan Arab Saudi Tentang KematianJamal Khashoggi |
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ajudan Pangeran Saudi & 20 Terdakwa Disidang Kasus Khashoggi
