
Ketika Semua Orang Jadi Pedagang, Tanda Apakah Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena orang-orang berjualan secara online maupun offline kini kian masif. Media sosial menjadi tempat paling banyak ditemui penawaran-produk. Tidak ketinggalan, grup-grup WhatsApp keluarga sampai komplek.
Bahkan ada yang sebelumnya tak berjualan kini ikut berjualan.
Apakah ini sebagai dampak terjadinya banyak PHK di tengah masyarakat kala pandemi covid-19?
Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun menyebut hal itu bisa saja terjadi.
Ia mengakui banyak masyarakat yang menjalankan usaha tersebut akibat terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) atau dirumahkan dari perusahaan tempat dimana ia bekerja. Saat kondisi demikian banyak rumah tangga pendapatannya berkurang karena tak ada pemotongan gaji hingga benar-benar tak ada pemasukan sama sekali.
"Jika kondisi sudah kembali normal, mungkin banyak yang akan kembali bekerja seperti biasa. Namun sebagian mempertahankan usahanya tersebut ke depan sebagai pendapatan tambahan," sebut Ikhsan kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.
Kondisi tersebut tentu memberikan hikmah lain bagi dunia usaha. Selain membuka peluang baru, sektor ekonomi juga bisa sedikit demi sedikit bisa lebih terkerek lagi di kala pandemi covid-19. Ikhsan menyebut hal yang lebih masif adalah menyadarkan masyarakat bahwa penggunaan teknologi harusnya bisa digunakan secara lebih masif dalam berbisnis.
"Dalam keadaan covid-19 ini, mau tidak mau, orang dari UMKM atau pengusaha besar itu harus meningkatkan keterampilannya dalam dunia digital, penggunaan online. Tidak bersentuhan langsung ke masyarakat. Kalau dia tidak melakukan itu, tidak mampu bertahan," sebutnya.
(dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik dari Mendag: Pasar Tetap Berdenyut, Pedagang Dites