Luhut Ancam Razia Gudang Obat, Pedagang Obat Happy!

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
06 July 2021 18:43
Suasana Penjualan Obat dan Alat Kesehatan di Pasar Pramuka. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Suasana Penjualan Obat dan Alat Kesehatan di Pasar Pramuka. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pedagang obat-obatan di pasar Pramuka mengaku tengah kehabisan stok obat terapi Covid-19 dalam beberapa hari terakhir. Di sisi lain, Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar obat tetap tersedia. Selain itu, Luhut juga meminta Kepolisian menindak pelaku penimbunan yang berpotensi membuat obat langka dan mahal.

Di sisi lain, pedagang obat kini yang menagih kinerja Luhut dan jajaran Pemerintahan agar bisa memastikan obat-obatan tersedia di pasar.

"Saya senang Pak Luhut omong seperti, itu saya senang banget. Itu kan ketegasan Pak Luhut, coba ditegaskan ke distributor produsen obat-obatan tolong disediakan kalo nggak, kami tangkap. Itu kami butuhkan juga," kata Ketua Harian Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon kepada CNBC Indonesia, Selasa (6/7/21).

Sayangnya, harapan itu belum tersampaikan langsung kepada Pemerintah maupun instansi terkait yang memiliki kewenangan dalam penindakan obat. Yoyon mengaku belum ada pembicaraan dengan Pemerintah dalam menangani habisnya stok obat. Karenanya, Luhut pun harus bergerak cepat bersama.

"Pak Luhut pasti ngerti masalah hukum dagang gimana, hukum pasar gimana. Kami sangat dukung apa yang dibicarakan Pak Luhut senang banget kami. Akan lebih senang lagi bagi kami pedagang, Pak Luhut pertegas juga barang nggak boleh kosong harus segera distribusikan," pinta Yoyon.

Luhut sudah menegaskan bakal menertibkan harga obat-obatan yang terus naik. Luhut mengatakan perusahaan terlalu banyak mengambil untung dari penjualan obat. Selain itu akan merazia gudang-gudang obat distributor dan importir untuk mencegah penimbunan.

"Saya ingin juga mengimbau 1,5 tahun sudah mengambil untung begitu banyak, masih sekarang masih terus begini," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article J&J Bayar Uang Damai Rp 3,8 T ke New York Gara-gara Opioid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular