
Hati-hati, Gelombang PHK Belum Berhenti!

Jakarta, CNBC Indonesia- Dampak pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) terhadap perekonomian dunia masih berlangsung. Butuh waktu lama untuk memperbaiki situasi seperti sebelum pandemi.
Memang ada pertanda bahwa ekonomi mulai bergeliat seiring dengan pelonggaran pembatasan sosial (social distancing). Misalnya di Amerika Serikat (AS), di mana jumlah klaim tunjangan pengangguran terus turun.
Pada pekan yang berakhir 4 Juli, Kementerian Ketenagakerjaan AS melaporkan klaim tunjangan pengangguran adalah 1,314 juta. Turun 99.000 dibandingkan pekan sebelumnya.
Pada Maret, klaim tunjangan pengangguran menyentuh titik tertinggi sepanjang sejarah yaitu 6,867 juta. Selepas itu, klaim terus menurun meski masih dalam hitungan juta.
Sekilas ada angin segar. Jumlah warga AS yang menggantungkan diri kepada uluran tangan pemerintah berkurang, berarti mereka mulai bekerja kembali.
Akan tetapi, masih ada lebih dari sejuta warga yang belum bisa berdiri sendiri. Perlu waktu yang tidak sebentar untuk membuat mereka kembali bekerja.
"Jangan terkecoh, masalah belum selesai. Pasar tenaga kerja sulit untuk pulih jika dunia usaha masih beranggapan bahwa akan ada gelombang serangan kedua (second wave outbreak) bahkan gelombang ketiga. Ini menjadi beban bagi pemulihan ekonomi, karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih akan terjadi" papar Chris Rupkey, Kepala Ekonom MUFG yang berbasis di New York, sebagaimana diwartakan Reuters.