
Hati-hati, Gelombang PHK Belum Berhenti!

Sejumlah negara bagian di Negeri Paman Sam telah membuka kembali 'keran' aktivitas masyarakat. Reopening ini membuat ekonomi bergeliat dan lapangan kerja tercipta.
Namun ada risiko besar yang bisa mengubah reopening menjadi reclosing. Seperti yang disampaikan Rupkey, AS sedang berharapan dengan lonjakan kasus corona.
US Centers for Disease Control and Prevention melaporkan, jumlah pasien positif corona per 9 Juli 2020 adalah 3.047.671 orang. Bertambah 64.771 orang (2,17%) dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Kenaikan jumlah pasien 64.771 orang dalam sehari adalah rekor tertinggi sejak AS melaporkan kasus perdana pada 21 Januari. Sedangkan laju 2,17% adalah yang tercepat sejak 17 Mei.
Akibatnya, prospek pemulihan ekonomi menjadi buram. Awalnya sempat ada keyakinan ekonomi bakal pulih dengan cepat membentuk pola huruf V (V-Shaped Recovery). Namun dengan lonjakan kasus yang terjadi akhir-akhir ini, keyakinan itu memudar.
"Covid-19 masih ada di sekitar kita. Oleh karena itu, pemulihan ekonomi dengan pola V-Shaped sepertinya menjadi agak sulit," ujar Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel yang berbasis di Virginia (AS), seperti dikutip dari Reuters.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]