DP 40% Bikin Pusing, Beli Agya Harus Rogoh Rp 50 Juta, Mau?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
08 July 2020 13:22
Penjualan Mobil Bekasi di WTC Mangga Dua (CNBC Indonesia/Sandy Ferry)
Foto: Penjualan Mobil Bekasi di WTC Mangga Dua (CNBC Indonesia/Sandy Ferry)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mobil-mobil bekas anjlok parah di kala pandemi covid-19. Tentu jadi peluang bagi mereka yang sedang berburu mobil dengan harga sangat miring. Namun, ketentuan Down Payment (DP) kredit yang diberikan perusahaan leasing atau multifinance sebesar 40%. Pedagang mobil bekas mengakui, hal itu berdampak pada penjualan.

"Sangat berat, kita jualan mobil kecil nggak bisa DP Rp 10 juta lagi. DP-nya Rp 40 juta, 50 juta. Orang bingung, bayangin saja, di awal Rp 40 juta belum asuransi. Ya taruh lah asuransi Rp 10 juta. Total Rp 50 juta buat beli Ayla, Agya. Bayangin saja," kata marketing Wish Autocars WTC Mangga Dua Ricky kepada CNBC Indonesia, Selasa (7/7).

DP kredit besar membuat cicilan memang menjadi ringan bagi konsumen. Namun, tanpa diimbangi kemampuan masyarakat di awal transaksi, tentu bakal menjadi sulit. Meski penjualan mobil bekas setelah new normal sudah cukup merangkak, namun potensinya bisa lebih besar jika DP bisa diturunkan.

"Bank kan jualan nggak mau risiko kan. Kita kan hidup bersinergi, semua berkaitan, jadi susah, apalagi kondisi kaya gini," sebut Ricky.

Ia mengatakan pedagang  memang dituntut lebih giat untuk menjual produknya. Dari pengakuan sejumlah tim marketing di beberapa showroom di WTC Mangga Dua, mereka umumnya sudah menggunakan metode penjualan online. Cara ini diyakini mampu menjembatani pembeli yang enggan untuk datang ke showroom, dan di saat yang bersamaan sedang mencari mobil bekas.

Namun, sebelum menyetujui untuk datang ke lokasi, umumnya pedagang memberi syarat agar mau mendatangi tempat tinggal calon konsumen. Yakni dengan Down Payment, atau istilah lainnya adalah panjar. Jika nantinya calon konsumen tidak jadi membeli karena merasa tidak cocok atau alasan lainnya, maka uang DP tadi akan dipotong.

"Panjar dulu Rp 5 juta, kita datang ke rumah orang pakai risiko. Kalau mobil lecet, ini kan mobil udah salon, masuk sini salon lagi. Kalau oke lanjut, nanti dipotong aja kan, misal harga Rp 100 juta, dia tinggal bayar lagi Rp 95 juta. Kalau ngga jadi, (dipotong) Rp 2,5 juta. Kalau orang niat beli enak dong, udah diantarkan, free. Kalau kita bolak-balik risiko kita. Kalau kita kesundul bemo, iya bemo, kalau Transjakarta. (Jadi) banyak risiko," katanya.

Metode jemput bola itu mau tidak mau harus dilakukan. Senior Manager Marketing Bursa Mobil WTC Mangga Dua Herjanto Kosasih mengakui tingginya DP mobil berpengaruh, namun pedagang disebutnya akan membantu demi transaksi berjalan.

Daya beli masyarakat menjadi kendala bagi sebagian besar masyarakat. Banyak yang belum berani mengeluarkan banyak dananya saat ini. Namun, ternyata ada beberapa jenis mobil yang berada di harga rendah saat ini.

Berdasarkan penelusuran CNBC Indonesia di WTC Mangga Dua, ada sejumlah mobil yang harganya di bawah Rp 150 juta. Umumnya, tipe mobil ini masuk ke kelas di atas LCGC (mobil murah ramah lingkungan) Seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia hingga Toyota Yaris.

Harga ini merupakan kisaran sehingga bisa berbeda di lapangan. Berikut beberapa mobil bekas di WTC Mangga Dua yang berada di bawah Rp 150 juta:

Daihatsu Xenia X Great 2018 MT/Manual (119.750.000)
New Xenia X delux matic 2019 (Rp 129.000.000)
Toyota Avanza G Manual 2017 (Rp 143.000.000)
Ertiga diesel 2017 manual (Rp 145.000.000)
Yaris 1.5 S TRD AT 2015 (Rp 145.000.000)


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Begini Ternyata Kondisi Pasar Mobil Bekas Saat Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular