Isu Shell Mundur, Investasi US$ 20 Miliar Masela Bagaimana?

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
06 July 2020 10:27
Blok Masela (Dok.Reuters)
Foto: Blok Masela (Dok.Reuters)

Jakarta, CNBC Indonesia - Royal Dutch Shell Plc (Shell) dikabarkan bakal mundur dari proyek gas raksasa Blok Masela. Meski tanpa Shell proyek ini harus terus berlanjut.

Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Julius Wiratno, mengatakan Shell saat ini belum memutuskan mundur. Akan tetapi saat ini ia sedang mancari partner baru lainnya untuk proses pengalihan hak partisipasi (participating interest) miliknya di Masela.

"Shell belum memutuskan mundur tetapi sedang mencari partner lainnya untuk proses pengalihan participating intertestnya, meminta ijin BKPM untuk membuka data room. Selanjutnya ya proses diskusi," ungkapnya saat dihubungi CNBC Indonesia, Senin, (6/07/2020).

Seperti diketahui, Shell memiliki hak partisipasi sebesar 35% di Blok Masela, dan 65% atau mayoritasnya dimiliki oleh Inpex Corporation asal Jepang. Sementara sisanya 10% rencananya akan diberikan kepada pemerintah daerah.

Setelah pengalihan hak partisipasi Shell tersebut, proses selanjutnya adalah diskusi atau negosiasi Business-to-business (B to B) oleh para pihak. Juliuis menyebut, Inpex juga tertarik mengambil alih hak partisipasi milik Shell, dan berkomitmen untuk terus menjalankan Proyek Masela.

"Proyek jalan terus kalau pun nanti Shell mundur kan ada yang ganti juga. The show must go on," tegasnya.

Menurutnya, jika Shell akan mundur masih dibutuhkan proses selanjutnya. Shell harus tetap berkomitmen melaksanakan rencana kerja tahun ini.

"Masih perlu proses, tidak bisa langsung mundur begitu saja, tetap harus committed melaksanakan rencana kerja tahun ini yaaa. Meskipun tertatih-tatih ya harus jalan terus," jelasnya.

Nilai investasi pengembangan Blok Masela akan mencapai sekitar US$20 miliar (Rp 288 triliun).

Saat dikonfirmasi, Shell belum mau memberikan tanggapan terkait rencana dan alasan kenapa akhirnya memilih bakal mundur.

"Untuk permintaan di atas (alasan Shell mundur) belum ada komentar," kata VP External Relation Shell Indonesia Rhea Sianipar kepada CNBC Indonesia Senin, (06/07/2020).

Sebelumnya Dwi pernah menyampaikan Blok Masela ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026, lebih cepat dari target awal tahun 2027.

Dwi mengatakan pihaknya akan bekerja keras untuk menyelesaikan projek ini, sehingga tidak terjadi keterlambatan. "Pak Menteri (ESDM) bilang harus onstream 2026, saya coba untuk lobi di 2027 tapi saya nggak berhasil," ujarnya dalam acara.

Lebih lanjut Dwi mengatakan izin lokasi dari Pemda berjalan cepat hanya satu pekan. "Karena dari Jakarta pak Menteri sudah telepon, saya hanya memproses. Abadi Masela menjadi role model," imbuhnya.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soal Kabar Shell Mundur dari Blok Masela, Ini Reaksi Inpex

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular