
Berkat New Normal, Ekonomi RI di Jalur Kebangkitan

Namun mulai awal Juni, pemerintah mulai memberikan pelonggaran. Misalnya di DKI Jakarta, Gubernur Anies Rasyid Baswedan mengumumkan masa PSBB transisi pada pekan pertama Juni. Sedikit demi sedikit masyarakat mulai diizinkan kembali beraktivitas, meski tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
![]() |
Terbaru, akhir pekan lalu Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memberikan panduan soal perjalanan luar kota dan antar negara. Dalam Surat Edaran No 9/2020, Gugus Tugas menyebut bahwa individu yang hendak melakukan perjalanan antar-kota tidak lagi wajib membawa Surat Izin Keluar-Masuk (SIKM). Cukup menunjukkan identitas diri, keterangan uji tes PCR dengan hasil negatif atau rapid test dengan hasil non-reaktif, serta surat keterangan bebas gejala Covid-19.
Ya, Indonesia sudah memasuki masa kehidupan normal baru (new normal). Nadi kehidupan berdenyut lagi, walau tidak bisa seperti dulu. Hidup normal baru berdampingan dengan virus corona sehingga harus menaati protokol kesehatan.
Ekonomi yang semarak lagi membuat permintaan meningkat, Menariknya, salah satu pengeluaran yang menyumbang inflasi adalah transportasi.
"Transportasi pada Juni 2020 mengalami inflasi 0,41% dengan andil 0,05%. Ada kenaikan tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0,02%, sedangkan kenaikan tarif angkutan antar kota dan roda dua online masing-masing memberi andil 0,01%," papar Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto.
Kenaikan tarif transportasi mencerminkan peningkatan permintaan. Artinya, mobilitas masyarakat sudah berangsur meningkat. Ini menjadi bukti bahwa ekonomi sedang berjalan di lajur pemulihan.
Oleh karena itu, mari kita jaga momentum new normal dan kebangkitan ekonomi ini. Jangan sampai terjadi lonjakan kasus corona yang membuat PSBB ketat lagi.
Caranya tidak susah-susah amat. Disiplin menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]