
Rumah Kosong Tapi Tagihan Listrik Bengkak, Kok Bisa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak masyarakat mengeluhkan tagihan listrik yang meroket tajam di kala pandemi Covid-19. Tidak sedikit dari masyarakat maupun dari kalangan pesohor yang mengeluhkan ini kepada PT PLN (Persero).
Menurut Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero) Bob Saril, ada beberapa faktor yang menjadi musabab kenaikan setrum melonjak cukup tajam di kala pandemi, salah satunya karena carry over atau tagihan yang harus dibayarkan atas kelebihan pemakaian bulan sebelumnya.
"Kita sesuai dengan standar internasional, menggunakan hitungan rata-rata 3 bulan yaitu Desember, Januari dan Februari yang ini dalam kondisi normal," tuturnya dalam webinar, belum lama ini.
Ia pun menduga, pandemi Covid-19 berakibat ada perubahan pemakaian listrik yang tak sebanding dengan hitungan rata-rata per tiga bulan yang dilakukan sebelumnya. Lonjakan tagihan listrik tersebut juga karena rumah-rumah kini dihuni oleh orang-orang yang harus tetap di rumah selama pandemi.
"Alasan selanjutnya, bulan Ramadan ada kenaikan pemakaian listrik di rumah tangga sebagaimana yang terjadi tahun sebelumnya. Kenapa? karena lebih banyak kegiatan ditambah PSBB," ujarnya.
Hal ini, juga termasuk pada rumah yang kosong yang tidak dihuni tapi tetap dikenai tagihan listrik. Pasalnya, menurut PLN, untuk rumah kosong masih tetap dikenakan biaya minimum alias abodemen. Biaya minimum tersebut akan tercatat terus menerus.
"Kalau tidak mau bayar biaya minimum, bisa ganti saja dengan pra bayar," ujarnya lagi.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir merespons perihal protes masyarakat terhadap lonjakan tagihan listrik beberapa waktu belakangan. Mantan bos Inter Milan ini memastikan, PLN tak mengerek harga tarif listrik selama pandemi.
"Karena tadinya Covid-19 tidak tertagihkan ya baru ditagihkan pada bulan yang bisa ditagihkan. Padahal itu tagihan beberapa bulan jadi satu," kata Erick dalam keterangan pers di kantor Kementerian BUMN, Jumat (12/6/2020).
"Ya kita biasa kalau gak ditagih lupa, pas ditagih marah, padahal ada breakdown-nya," lanjutnya.
Erick yang juga pendiri Mahaka Media itu menyebut, kalau sudah ada solusi yang ditawarkan PLN. Pelanggan dapat mencicil tagihan listriknya.
(gus/gus)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rumah Kosong Tapi Tagihan Listrik Bengkak? Ini Kata PLN