
Perang di Perbatasan, Media China: India Perlu Sadar Diri

Jakarta, CNBC Indonesia - Pimpinan redaksi media nasional China mengatakan India telah salah dalam menilai China dan perlu sadar diri. Hal itu disampaikan setelah India terlibat pertikaian sengit dengan China di perbatasan kedua negara.
"Saya percaya alasan intinya adalah pembesaran diri yang terjadi di kalangan elit India. Mereka berpikir bahwa karena India telah menjadi kekuatan yang kuat, dan Amerika Serikat secara strategis telah menarik India ke sisinya, negara ini sekarang memiliki modal untuk menjadi tangguh dalam perselisihan dengan China," kata Editor-in-Chief Global Times Hu Xijin, dalam sebuah video singkat yang diposting di Twitter media tersebut, Jumat (19/6/2020).
"Mereka telah salah menilai bahwa China akan kekurangan kekuatan untuk tetap pada posisi semula tentang sengketa wilayah China-India sementara di bawah tekanan strategis AS."
"Beberapa orang India bahkan dengan arogan percaya bahwa India sekarang mampu mengalahkan China dalam konflik militer. India perlu sadar diri."
Lebih lanjut, Hu mengatakan bahwa India telah salah menilai China beberapa kali di masa lalu dan perlu belajar dari hal tersebut.
"Mereka seharusnya tidak membuat kesalahan yang sama lagi," ujar pemimpin media yang dekat dengan Beijing itu.
Hu juga mengatakan lega karena kedua negara akhirnya menghentikan pertikaian yang telah menelan puluhan korban jiwa dari kedua sisi itu.
"Ini telah membuat orang merasa lega. Fakta telah membuktikan sekali lagi bahwa baik China maupun India tidak ingin meningkatkan situasi perbatasan. Ini adalah sikap umum yang dimiliki bersama antara kedua negara untuk menangani perselisihan perbatasan secara damai," jelasnya.
India dan China telah terlibat konfrontasi militer di perbatasan di Lembah Galwan, Ladakh, India, di awal pekan ini. Cina menyebut area konfrontasi itu sebagai Aksai Chin bagian dari Xinjiang sedangkan India menyebutnya bagian dari Ladakh.
Meski sudah ada Line of Actual Control (LAC), kedua negara tak pernah benar-benar mengakui garis ini. LAC memanjang sepanjang 3.500 kilometer (km). Masalah keduanya sudah terjadi sejak 1962.
Bulan ini, konflik dipicu pembangunan jalan oleh India memicu sikap tidak senang China. India membangun jalan karena sesuai dengan visi misi PM India Narendra Mohdi yang menginginkan pemerataan infrastruktur di negara itu.
Sebelumnya India melaporkan 20 tentaranya tewas dalam bentrokan dengan China. Kementerian Luar Negeri China juga telah mengonfirmasi mengenai konfrontasi fisik yang kejam di perbatasan itu, tetapi tidak menyebutkan korban.
Menurut laporan Reuters, China mengatakan ada pelanggaran serius terhadap konsensus yang dicapai oleh kedua pihak sehingga memicu bentrokan. Belum ada komentar lagi dari India soal permasalahan ini.
(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ratusan Tentara China & India Terlibat Bentrok, kok Bisa?
