Internasional

3 Tentara India Tewas, Delhi & Beijing Rapat Mendadak

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 June 2020 16:50
PM India Narendra Modi dan Presiden China Xi Jinping, di Wuhan China, 28 April 2018/India's Press Information Bureau/Handout via REUTERS
Foto: PM India Narendra Modi dan Presiden China Xi Jinping, di Wuhan China, 28 April 2018/India's Press Information Bureau/Handout via REUTERS

Jakarta, CNBC Indonesia - Para pejabat militer dari India dan China bertemu untuk meredakan ketegangan antar kedua negara, Selasa (16/6/2020). Pertemuan diadakan setelah seorang perwira militer dan dua tentara India tewas dalam serangan kekerasan pada Senin malam di Ladakh, India.

Personel tentara India terbunuh di Lembah Galwan, di lahan bersalju di Ladakh. Serangan itu menandai peningkatan besar dalam ketegangan yang telah membara antar kedua negara di perbatasan selama berminggu-minggu terakhir.

Kematian perwira komando dan dua prajurit terjadi setelah Panglima Angkatan Darat Jenderal MM Naravane baru-baru ini mengatakan bahwa kedua pihak telah mulai memisahkan diri dari Lembah Galwan.

"Selama proses de-eskalasi di Lembah Galwan, pertempuran sengit terjadi semalam dan menelan korban. Kehilangan nyawa di pihak India termasuk seorang perwira dan dua tentara. Pejabat militer senior dari kedua belah pihak saat ini bertemu di tempat tersebut untuk meredakan situasi." jelas pernyataan dari tentara yang dirilis untuk media, sebagaimana dilaporkan NDTV.

Tentara dari kedua belah pihak telah berjaga di Lembah Galwan di dataran tinggi Ladakh pasca laporan mengatakan bahwa pasukan China telah masuk tanpa izin ke wilayah India.

China diyakini kesal dengan pembangunan jalan dan jalur udara India.

Setelah bertahun-tahun mengabaikan wilayah itu, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi telah berniat untuk meningkatkan konektivitas dan menargetkan untuk selesai membangun 66 jalan utama di sepanjang perbatasan China pada tahun 2022.

Salah satu jalan ini berada di dekat Lembah Galwan yang menghubungkan ke pangkalan udara Daulat Beg Oldi India, yang diresmikan Oktober lalu.

"Jalan itu sangat penting karena membentang paralel dengan LAC (Line of Actual Control) dan dihubungkan di berbagai titik dengan basis pasokan utama di pedalaman," kata Shyam Saran, mantan Menteri Luar Negeri pada Reuters dalam sebuah wawancara baru-baru ini.

"Itu masih berada di wilayah LAC kita. Itu adalah konstruksi di sepanjang keberpihakan baru ini yang tampaknya telah ditentang oleh China."


(res)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Perang Ancam China & India, Ini Penyebabnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular