
Mendag: Harga Gula RI Sudah Cukup Tinggi dari Internasional

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengakui Indonesia memang harus impor gula untuk menjaga stok dan menekan harga gula di dalam negeri yang sudah kelewat tinggi. Namun, impor gula akan tetap dipantau agar tak jadi bumerang bagi gula petani.
"Kita liat nanti impor otomatis. Kita nggak mau over supply, sehingga ganggu harga-harga di nasional. Artinya nggak boleh juga terlalu turun jauh, meski harga kita sudah cukup tinggi dibanding internasional. Kita akan kendalikan impor tapi kita nggak bisa juga impor ini ditunda, kita harus lihat seperti yang lalu bahwa stok kita juga harus cukup," kata Agus dalam diskusi di Auditorium Utama Kemendag, Kamis (11/6).
Dalam memenuhi kebutuhan masyarakat pada bulan Ramadhan lalu, kebutuhan gula praktis meningkat. Namun, karena kebutuhan dalam negeri tidak sepenuhnya mencukupi, maka dilakukan impor.
Sayangnya, pandemi Covid-19 membuat pengiriman tidak sesuai rencana karena sejumlah negara menerapkan pengetatan di wilayah masing-masing. Agus menyebut ada keterlambatan dari jadwal biasanya.
"Kalau kita impor, di luar ini juga terjadi lockdown, belum tentu jadwalnya sesuai dengan apa yang kita harapkan. Terjadi yang lalu kita sudah pesan, biasanya masuk satu bulan, namun terjadi dua bulan atau tiga bulan karena lockdown. Kebutuhan gula disesuaikan dengan kebutuhan Provinsi," sebut Agus.
Harga gula hingga kini memang masih jauh dari harga eceran tertinggi (HET) pasaran. Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto mengakui itu, ia menyebut setidaknya itu jauh lebih baik dibanding saat bulan Ramadhan lalu.
"Harga rata-rata gula nasional sekarang di angka 15 ribu/Kg. Tapi beberapa daerah sudah jauh di bawah. seperti di Kepri Rp. 12.500/Kg, Jambi Rp. 13.500/Kg. Memang beberapa daerah di Indonesia Timur masih ada harga tinggi, situasinya distribusi kapal ada perlambatan pengiriman sehingga beberapa daerah seperti Maluku masih di angka 16 ribu/Kg," sebutnya.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Gula Terus Mengamuk Tembus Rp 19.000/Kg, Ada Apa?